Indramayu : Warga Asing Tak Sungkan Pelajari Tari Topeng Indramayu

Posting Komentar
Mimi Rasinah
 
Maestro Tari Topeng Indonesia, Mimi Rasinah, memang sudah wafat setahun lalu. Namun, warisan yang ditinggalkannya menggema hingga ke dunia internasional. Tak jarang ada warga asing yang sengaja datang ke Sanggar Topeng Mimi Rasinah di Indramayu, Jawa Barat, hanya untuk mengenal lebih dekat mengenai budaya ini.

Salah satunya, Jesssica Gamez, perempuan 30 tahun berasal dari Meksiko yang sengaja memilih tinggal di Indramayu selama dua bulan. Di sini, Jessica dibimbing belajar Tari Topeng bersama cucu Mimi Rasinah, Aerly Rasinah.

"Masyarakat Indonesia bisa menjaga budayanya, jadi penting buat saya bisa melihat mereka hidup bersama budayanya. Bagaimana mereka bisa menjaganya untuk generasi berikut, sangat mengesankan buat saya," kata Jessica dengan bahasa Indonesia terbata-bata saat ditemui di Sanggar Topeng Mimi Rasinah, Minggu (11/12).

Jessica memilih Tari Topeng setelah melakukan beberapa riset saat belajar teater di negaranya. Dari situ, ia tertarik dengan dua jenis Tari Topeng, Indramayu dan Bali. "Saya kemudian mendapat informasi jika Pemerintah Indonesia membuka beasiswa untuk belajar kebudayaan. Saya coba dan saya melihat banyak sekali ritual budaya di sini," ujar perempuan cantik itu.

'Pelajar' lain yang juga menimba ilmu di Sanggar Topeng adalah Rani Pramesti. Gadis keturunan Pekalongan-Sukabumi yang sudah 10 tahun tinggal di Australia. Ia menimba ilmu teater di Negeri Kangguru, namun merasa masih ada yang kurang karena belum melibatkan budaya asli keluargnya, Indonesia.

Dibantu oleh rekan keluarga, Rani akhirnya belajar langsung di Sanggar Topeng selama sepekan. Puncaknya, Rani menarikan Tari Topeng Kelana di saat peringatan satu tahun wafatnya Mimi Rasinah."Saat akhirnya bisa menarikan Kelana, rasanya sangat membebaskan sekali. Senang sekali dapat pengalaman itu dalam tarian karena artinya saya bukan cuma bergerak dengan gerakan tapi dengan perasaan," kata Rani.

Aerly sebagai mentor kedua gadis ini mengaku tidak khawatir jika harus membagikan ilmunya pada warga asing."Saya mengajarkan karena sifatnya memperkenalkan budaya dalam negeri kita. Tidak salah juga jika kita go international, karena Tari Topeng kini sudah dikenal secara internasional. Ilmu pun sifatnya jangan dipendam saja, harus disalurkan," ujar Aerly.

Sumber : 
id.wikipedia.org

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar