Ilustrasi Vaksin |
REPUBLIKA.CO.ID, Rekomendasi 15 jenis vaksin tersebut disusun berdasarkan ragam penyakit yang dominan melanda rakyat Indonesia. WHO menganjurkan pemberian vaksin untuk dewasa dimulai sejak usia 19 tahun. “Dari kelima belas vaksin tersebut, ada tiga vaksin yang utama diberikan di Indonesia, yakni hepatitis A, hepatitis B, dan tifoid,” urai Dr dr Iris Rengganis, SpPD, K-AI.
Hepatitis A dan tifoid penularannya melalui ma kanan yang tercemar kotoran pengidap kedua penyakit tersebut. Jalur penularannya seperti itu dikenal dengan istilah fecal-oral. "Jaga kebersihan, salah satunya dengan memperhatikan kebersihan air cucian piring," sarannya.
Iris mengimbau masyarakat agar berhati-hati ketika jajan. Sementara itu, orang yang bertugas me megang makanan di warung makan atau restoran harus menjamin kebersihan tangannya. “Langkah preventif berikutnya ialah vak sinasi,” ujar dokter spesialis pe nyakit dalam yang juga ahli alergi dan imunologi ini.
Vaksin hepatitis A dianjurkan untuk semua individu. Para pelancong dan orang yang gemar ber wisata ku liner se b a i k n ya melindungi diri dengan tiga kali imunisasi. Hepatitis A tiga kali. Dua suntikan pertama diberikan tiap enam bulan lalu suntikan terakhir jadwalnya tiba setahun setelah suntikan kedua.
Sementara itu, masyarakat juga memerlukan vaksin demam tifoid mengingat Indonesia merupakan negara endemik. Setiap orang perlu mendapatkannya baik dengan atau tanpa riwayat demam tifoid. “Pemberiannya satu dosis untuk tiga tahun kemudian diulang kembali setelah tiga tahun,” ungkap Iris.
Lalu, mengapa vaksin hepatitis B termasuk satu dari tiga vaksin utama untuk orang dewasa di Indonesia? Vaksin ini menjadi penting seiring dengan makin tingginya jumlah pengguna narkoba jenis jarum suntik. Maraknya hubungan seks bebas dengan berganti-ganti pasangan juga membuat penyakit hepatitis B meningkat angka kejadiannya.
Vaksin hepatitis B dianjurkan untuk semua orang dewasa tanpa terkecuali dengan terlebih dahulu memeriksa kadar HbsAg dalam darah. Pemberian vaksin ini sangat dianjurkan bagi mereka yang memiliki risiko tertular yang tinggi. Termasuk di antaranya, tenaga kesehatan, pengguna narkoba, orang dengan partner seksual multipel, gangguan imunitas, pasien dengan gangguan hati kronik, dan pasien dengan gangguan ginjal kronik maupun yang sedang hemodialisis. Vaksin hepatitis B diberikan tiga dosis. Dua suntikan pertama berselang satu bulan dan suntikan ketiga diberikan enam bulan berikutnya.
Khusus pada individu imunokompromais ((HIV/AIDS, kanker dan lainnya) atau pasien hemodialisis, berikan vaksin dua dosis. Lalu, pada individu imunokompeten, tidak ada rekomendasi untuk memberikan dosis penguat ( booster). Pada individu imunokompromais, pemeriksaan titer antibodi anti- HbsAg pasca vaksinasi harus dilakukan secara berkala, antara satu sampai tiga bulan setelah vaksinasi terakhir. Pemeriksaan yang dilakukan lebih dari enam bulan pasca vaksinasi kurang memiliki manfaat dan dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/humaira/ibu-anak/14/01/28/n040uq-3-vaksin-utama-untuk-orang-dewasa
Posting Komentar