Menurut silsilah kelahiran, saya termasuk yang berdarah sunda. Walaupun kelahiran saya terlalu kontroversial, karena lahir di daerah yang sekarang masuk wilayah Indramayu bagian barat. Namun, saya juga bertekad untuk mengembalikan keaslihan silsilah ini ke daerah Sunda, sehingga saya menikahi wanita berdarah Sunda asli.
Sebagia orang sunda, saya belum menemukan apa istimewanya sebagai orang sunda. Mungkin ajaran - ajaran Sunda yang diturunkan sudah mulai luntur dari kehidupan bermasyarakat kita. Karena saya dari kecil lebih dekat dengan kehidupan Islam kejawen, kemudian ada transisi kehidupan untuk lebih mengenal Islam itu sendiri. Dan juga lebih sering membaca buku - buku karangan bebas, tidak pernah menggali adat istiadat Sunda sama sekali.
Sekarang, barulah saya merasakan pentingnya untuk lebih mengenal pribadi, jati diri leluhur saya sebagai orang Sunda. Bukan lagi "egois" untuk mencari tahu silsilah saya. Tapi, sekarang lebih untuk belajar memahami adat Sundanya itu sendiri. Dengan lebih mengenal Adat Istiadat sunda, mungkin saya akan bisa tahu siapa nanti silsilah saya.
Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang. Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur dan pemberani. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau Raja Samian adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan Bangsa lain pada abad ke 15 dengan orang Portugis di Malaka. Hasil dari diplomasinya dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal. Beberapa tokoh Sunda juga menjabat Menteri dan pernah menjadi wakil Presiden pada kabinet RI.(http://id.wikipedia.org/)
Menurut Rouffaer (1905: 16) menyatakan bahwa kata Sunda berasal dari akar kata sund atau kata suddha dalam bahasa Sansekerta yang mempunyai pengertian bersinar, terang, berkilau, putih (Williams, 1872: 1128, Eringa, 1949: 289). Dalam bahasa Jawa Kuno (Kawi) dan bahasa Bali pun terdapat kata sunda, dengan pengertian: bersih, suci, murni, tak tercela/bernoda, air, tumpukan, pangkat, waspada (Anandakusuma, 1986: 185-186; Mardiwarsito, 1990: 569-570; Winter, 1928: 219). Orang Sunda meyakini bahwa memiliki etos atau karakter Kasundaan, sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (cerdas).(http://id.wikipedia.org/)
Kujang | javasland.wordpress.com |
Hubungan antara sesama manusia
Hubungan antara manusia dengan sesama manusia dalam masyarakat Sunda pada dasarnya harus dilandasi oleh sikap “silih asih, silih asah, dan silih asuh”, artinya harus saling mengasihi, saling mengasah atau mengajari, dan saling mengasuh sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang diwarnai keakraban, kerukunan, kedamaian, ketentraman, dan kekeluargaan, seperti tampak pada ungkapan-ungkapan berikut ini:
- Kawas gula jeung peueut yang artinya hidup harus rukun saling menyayangi, tidak pernah berselisih.
- Ulah marebutkeun balung tanpa eusi yang artinya jangan memperebutkan perkara yang tidak ada gunanya.
- Ulah ngaliarkeun taleus ateul yang artinya jangan menyebarkan perkara yang dapat menimbulkan keburukan atau keresahan.
- Ulah nyolok mata buncelik yang artinya jangan berbuat sesuatu di hadapan orang lain dengan maksud mempermalukan.
- Buruk-buruk papan jati yang artinya berapapun besar kesalahan saudara atau sahabat, mereka tetap saudara kita, orang tua tentu dapat mengampuninya.
Hubungan antara manusia dengan negara dan bangsanya
Hubungan antara manusia dengan negara dan bangsanya, menurut pandangan hidup orang Sunda, hendaknya didasari oleh sikap yang menjunjung tinggi hukum, membela negara, dan menyuarakan hati nurani rakyat. Pada dasarnya, tujuan hukum yang berupa hasrat untuk mengembalikan rasa keadilan, yang bersifat menjaga keadaan, dan menjaga solidaritas sosial dalam masyarakat. Masalah ini dalam masyarakat Sunda terpancar dalam ungkapan-ungkapan:
- Kudu nyanghulu ka hukum, nunjang ka nagara, mupakat ka balarea (harus menjunjung tinggi hukum, berpijak kepada ketentuan negara, dan bermupakat kepada kehendak rakyat.
- Bengkung ngariung bongkok ngaronyok (bersama-sama dalam suka dan duka).
- Nyuhunkeun bobot pangayon timbang taraju (memohon pertimbangan dan kebijaksanaan yang seadil-adilnya, memohon ampun)
Keseluruhan sumber ini saya ambil dari wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda. Kehidupan orang sunda itu masih banyak teka -teki. Ada yang mengait-ngaitkan kehidupan orang sunda dengan atlantis yang hilang. atau sebuah negara bernama Leumuria, sebuah negara tandingan atlantis yang tentram dan maju yang di ekspansi oleh negara Atlantis.
Entahlah mana yang benar, sebagai orang yang masih keturunan Sunda, saya akan tetap menjunjung tinggi budaya Sunda sampai anak cucu saya kelak.
Posting Komentar