Gedung Mutiara Bangsa |
Indramayu, Pendopo Indramayu Online – “Gedung Kuning”, begitulah banyak orang menjulukinya, karena kubah gedung yang menyerupai telur setengah itu didominasi warna kuning. Gedung dimaksud berada disekitar obyek wisata Waduk Bojongsari, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi JawaBarat.
Gedung milik pemerintah Kota Mangga itu disebut-sebut sebagai gedung yang dibangun dengan biaya termahal, dan dibutuhkan waktu terlama sepanjang sejarah proyek pembangunan yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu. Gedung ini dibangun setelah Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin atau yang akrab disapa Kang Yance memerintah untuk kedua kalinya. Namun hingga kini, sampai dengan istrinya Hj. Anna Sophanah terpilih menjadi Bupati Indramayu, gedung itu belum rampung.
Untuk biaya pembangunannya saja, sejak tahun 2008 hingga tahun 2013 telah menghabiskan biaya Rp14,6 Miliar lebih. Sedangkan pembangunan fisiknya di tahun 2014 ini direncanakan bakal menelan biaya sekitar Rp15 Miliar. Ini belum ditambah dengan berbagai macam barang-barang yang bakal ditampilkan di gedung yang dinamai ”Mutiara Bangsa” itu, konon, bakal menghabiskan sekitar Rp 5 Miliar lagi. Pihak Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu mencatat, sampai dengan 2014 bakal menghabiskan biaya sekitar Rp 35 Miliar lebih. Itu belum termasuk biaya pembebasan tanah seluas sekitar 3 hektar pada masa lalu, yang konon, diperkirakan mencapai Miliaran rupiah.
“Jadi, wajar saja jika banyak orang menyebutnya sebagai gedung termahal di Kabupaten Indramayu.Tinggal manfaatnya seperti apa ? Kemudian, apakah bisa mengangkat citra positif bagi Indramayu apa tidak ? Mari kita amati bersama-sama !,” kata Pemerhati Masalah Sosial dan Pembangunan Indramayu, Bob Cahyadi kepada Pendopo Indramayu Online, belum lama ini.
Data yang dihimpun Pendopo Indramayu Online menyebutkan, biaya pembebasannya saja yang seluas sekitar 3 hektar lebih itu, konon, menelan baiaya sekitar miliaran rupiah. Pembangunan Gedung ”Mutiara Bangsa” dimulai sejak tahun 2008 dengan menghabiskan biaya Rp 1.938.937.000 (Rp 1,9 Miliar lebih). Tahun berikutnya 2009 menelan biaya Rp 4.217.026.000 ( Rp 4,2 Miliar lebih), tahun 2010 sebesar Rp 1.735.757.000 (Rp1,7 Miliar lebih), dan di tahun 2011 tidak ada anggaran untuk melanjutkan pembangunan Gedung”Mutiara Bangsa” tersebut.
Kemudian pembangunannya dilanjutkan pada tahun 2012 dengan menguras anggaran Rp 4.521.433.000 (Rp 4,5 Miliar lebih), dan tahun 2013 memakan biaya Rp 2.251.745.000 (Rp 2,2 Miliar lebih). Sedangkan pembangunan fisiknya saja di tahun 2014 bakal dianggarkan sekitar Rp 15 Miliar. Sementara untuk pengadaan barang-barang yang bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologinya, konon, diperkirakan bakal menghabiskan sekitar Lima Miliar.
Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, H. Didi Supriadi S.Sos, MSi melalui Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) Gedung Mutiara Bangsa, Yudi Siswanto ST didampingi Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan pada Dinas Cipta Karya setempat, Agus Salam Pujiantoi SIP, ST, MSi mengatakan, dibangunnya Gedung “Mutiara Bangsa” untuk obyek wisata ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia memastikan, sebelum jabatan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah berakhir pada tahun 2015, Gedung “Mutiara Bangsa” sudah dioperasikan untuk umum sebagai salah satu obyek wisata Iptek.
“Pemerintah Kabupaten Indramayu berharap, keberadaan obyek wisata Mutiara Bangsa sangat bermanfaat, dan untuk mencerdaskan bangsa bagi semua kalangan. Bagi para pelajar dan mahasiswa, sebetulnya sangat penting untuk mengunjungi obyek wisata Mutiara Bangsa,” kata Yudi Siswanto dalam sebuah percakapan dengan Pendopo Indramayu Online di kantornya, belum lama ini.(Satim)***
Sumber : http://pendopoindramayu.blogspot.com/2014/05/gedung-mutiara-bangsa-kabupaten.html
Posting Komentar