Lima Penyakit Berbahaya di Zaman Dahulu

Posting Komentar
Analisadaily - Lima penyakit mematikan zaman dahulu, hingga kini masih ada meski sudah tidak lagi terlalu berbahaya karena telah ditemukan banyak obat dan cara penanggulangannya.

Di zaman dahulu, penyakit-penyakit ini sangat ditakuti oleh manusia di seluruh dunia karena telah merenggut nyawa ribuan orang. Berikut penyakit-penyakit berbahaya zaman dahulu:

http://cdn.klimg.com
1. Pes

Wabah Pes telah ada sejak pertengahan abad 20. Tahun lalu, wabah pes kembali berlanjut di beberapa negara kawasan Afrika, Asia dan Amerika.

Setidaknya ada 16 kasus yang dilaporkan terinfeksi wabah pes. Empat orang diantaranya meninggal dunia di Amerika Serikat.

Wabah pes tersebar melalu kutu. Baru-baru ini, seorang gadis berusia 16 tahun dari Oregon, dirawat di rumah sakit setelah digigit oleh kutu. Wabah memang bisa saja datang dari kutu Yersinia pestis yang dibawa melalui tikus yang terinfeksi.

Ini bentuk paling umum di Amerika Serikat, sementara wabah pneumonia (mempengaruhi paru-paru) dan wabah septicemia (mempengaruhi darah) kurang banyak tapi lebih serius. Gejala penyakit pes seperti demam, menggigil, sakit kepala dan kelenjar getah bening.

"Kabar baiknya adalah wabah ini sangat langka, memiliki risiko yang sangat rendah menular dan dapat diobati secara efektif dengan antibiotik," jelas dr. Michael Phillips, direktur dari divisi penyakit menular di departemen kedokteran, NYU Langone Medical Center.

Agar tetap aman, hindari kontak dengan hewan pengerat seperti tupai dan tikus. Kemudian, hindari binatang yang telah mati. Hubungi dokter jika Anda merasakan gejala Pes.

"Saat ini, tidak mungkin terjadi wabah besar-besaran, selama Anda tidak penyia-nyiaan waktu untuk berinteraksi dengan tikus. Anda tidak perlu khawatir."

http://www.necturajuice.com

2. Gondok

Gondok di Amerika Serikat telah mengalami penurunan hingga 99% sejak vaksin pencegahnya diperkenalkan pada tahun 1967.

Penyakit klasik ini tentu saja bukan tidak mungkin muncul lagi. Hanya saja, dibandingkan masa lalu, jumlah penderita gondok jauh berkurang saat ini.

Ada 688 kasus gondok di Amerika Serikat pada tahun 2015, termasuk kasus kecil di universitas Pennsylvania, Iowa dan Wisconsin. Pada tahun 2014, ada juga kasus ringan yang menyerang pemain hoki profesional AS.

Virus yang menyebabkan gondok tersebar dalam jarak dekat melalui batuk, bersin, berbicara atau berbagi gelas dan alat makan.

Gejala gondok mencakup kelelahan, demam, kepala sakit, nyeri otot dan kehilangan nafsu makan. Kemudian diikuti pipi bengkak yang disebabkan pembengkakan kelenjar ludah.

Tidak ada pengobatan, tetapi kebanyakan orang sembuh dalam beberapa pekan kemudian. Komplikasi jarang terjadi, tetapi bisa termasuk gangguan pendengaran, meningitis dan radang buah pelir atau indung telur.

Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit gondok selain menghindari orang yang sudah terjangkit adalah mendapatkan MMR (Measles-Mumps-Rubella). Meskipun biasanya diberikan kepada anak-anak, orang dewasa juga bisa mendapatkan vaksin tersebut setiap saat.

http://sehatalamiku.com

3. Campak

Seperti gondok, campak pernah tersebar luas ke seluruh penjuru dunia. Hampir setiap orang mengalami campak sebelum berusia 15 tahun di zaman dahulu.

Diperkirakan 400 sampai 500 orang Amerika meninggal dunia. Vaksin campak yang ditemukan tahun 1960-an, akhirnya menyelamatkan nyawa banyak orang sehingga pada tahun 2000, campak sudah tidak menjadi penyakit yang berbahaya lagi.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, campak kembali menyerang. 667 kasus dilaporkan terjadi pada tahun 2014 dan 189 pada tahun 2015. Banyak kasus tahun ini berasal dari Disney di California.

Virus yang menyebabkan campak menyebar melalui batuk dan bersin. Mereka yang belum mendapatkan imun atau vaksin, 99% langsung terinfeksi.

"Ini seperti perjalanan gas melalui udara. Infeksi campak sangat mudah tertular pada orang yang belum mendapatkan vaksin," kata dr. Michael Phillips, direktur dari divisi penyakit menular di departemen kedokteran, NYU Langone Medical Center.

Gejala campak termasuk demam, batuk, pilek, mata merah dan ruam yang biasanya dimulai dari kepala dan menyebar ke seluruh tubuh. Komplikasi dapat termasuk diare dan infeksi telinga. Dalam kasus khusus, campak bisa berujung pada pneumonia yang mengancam jiwa dan ensefalitis.

Vaksin MMR 97% efektif untuk mencegah penyakit campak. Sangat penting menggunakan vaksin campak khususnya saat Anda pergi ke luar negeri.

http://obatinfeksilambung.web.id

4. Tuberkulosis

Tahun 1882 ditemukan adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini telah menewaskan satu dari setiap tujuh orang yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa.

Tahun 1990-an, National Institute of Allergy and Infectious Diseases meyakini tuberkulosis bisa dihilangkan dari dunia di tahun 2025 mendatang. Tuberkulosis membunuh dua hingga tiga juta orang di dunia setiap tahun.

Meskipun kebanyakan orang Amerika tidak menganggap penyakit itu sebagai ancaman, namun TBC bisa saja kembali meski tidak sebanyak seperti masa lalu. Tahun 2014, kasus TBC mencapai 9.421.

TBC disebabkan virus Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. TBC menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara (meskipun tidak dengan berjabat tangan, berciuman, atau berbagi makanan, minuman, atau sikat gigi).

Orang dengan sistem kekebalan rendah sangat rentan terkena TBC. Gejala penyakit ini termasuk batuk yang berlangsung tiga minggu atau lebih sering mengeluarkan darah, sering kelelahan, demam dan penurunan berat badan.

TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan, meskipun beberapa antibiotik yang berbeda harus diambil lebih dari 6 sampai 12 bulan. Agar tetap aman, dilaporkan dari Fox News, Sabtu (9/01), Anda diminta menghindari pasien TBC, terutama di lingkungan tertutup.

http://www.onlineap.com

5. Demam Berdarah

Demam berdarah sempat dilupakan selama satu abad terakhir berkat adanya antibiotik dan infeksi bakteri sebagai obat ampuh dari demam berdarah. Demam berdarah sempat mewabah di seluruh dunia dan menyebabkan banyak orang meninggal.

Para peneliti baru-baru ini mengetahui demam berdarah kembali mewabah di Asia dengan lebih dari 5.000 kasus selama lima tahun terakhir. Di Hong Kong terdapat sebanyak 100.000 dan Inggris kira-kira 12.000 kasus selama tahun 2015.

Demam berdarah disebabkan virus dengue yang dibawa oleh jenis nyamuk tertentu. Umumnya menimpa anak-anak usia 5 sampai 12 tahun. Gejala termasuk demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, mual, kulit bintik-bintik merah, merasa ruam di dada dan leher dan dapat menyebar di seluruh tubuh.

Adanya resistensi bakteri ditakutkan membuat demam berdarah akan semakin sulit diobati. Para peneliti inilah yang menyebabkan adanya wabah baru tahun lalu di sejumlah negara asia dan Inggris. Untuk tetap aman, hindari orang yang terinfeksi dan cuci tangan Anda secara teratur.

"Ini mudah menular, sehingga ada risiko ketika strain toksigenik bergerak ke sebuah kelompok penyakit akan menyebar cepat," tambah Philips.

Sumber : http://lifestyle.analisadaily.com/read/lima-penyakit-berbahaya-di-zaman-dahulu-part-ii/204119/2016/01/10
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar