Ilustrasi. (Chad Baker/Jason Reed/Ryan McVay/Thinkstock) | http://www.cnnindonesia.com |
Membilas atau mencuci daerah kewanitaan dengan menyemprotkan air atau cairan pembersih ternyata dapat meningkatkan risiko tertular virus HPV (Human Papillomavirus). Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian kesehatan yang baru saja dipublikasikan.
Penggunaan cairan pembersih daerah kewanitaan memang banyak digunakan dengan alasan untuk menjaga kebersihan sekaligus menghindari aroma yang tak diinginkan yang muncul dari bakteri.
Namun ternyata, dalam studi yang dilakukan oleh University of Texas, penggunaan tersebut dapat memberikan efek negatif jangka panjang yang cukup serius.
Penggunaan cairan pembersih daerah kewanitaan memang banyak digunakan dengan alasan untuk menjaga kebersihan sekaligus menghindari aroma yang tak diinginkan yang muncul dari bakteri.
Namun ternyata, dalam studi yang dilakukan oleh University of Texas, penggunaan tersebut dapat memberikan efek negatif jangka panjang yang cukup serius.
Para periset itu meneliti kaitan antara penggunaan cairan tersebut dengan HPV kepada 1271 wanita berusia 20 hingga 49 tahun.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Infectious Diseases, mendapati bahwa menyemprot daerah kewanitaan meningkatkan kemungkinan seorang wanita terinfeksi virus sebesar 26 persen.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah ketika metode pembersihan itu dinilai dapat meningkatkan risiko kanker.
Menurut National Institute of Environmental Health Sciences di AS, membilas vagina juga telah dinyatakan melipatgandakan risiko wanita terkena kanker ovarium.
Seorang profesor yang merupakan juru bicara dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, Ronnie Lamont, mengatakan bahwa vagina mengandung lebih banyak bakteri daripada di tempat lain, setelah usus.
"Namun bakteri-bakteri itu ada di sana dengan alasan tentunya. Saya tidak bisa menganggap membersihkan vagina adalah hal yang membantu, karena itu sama saja membuang semua yang ada di sana, termasuk bakteri sehat," ujarnya seperti dilansir Independent.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Infectious Diseases, mendapati bahwa menyemprot daerah kewanitaan meningkatkan kemungkinan seorang wanita terinfeksi virus sebesar 26 persen.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah ketika metode pembersihan itu dinilai dapat meningkatkan risiko kanker.
Menurut National Institute of Environmental Health Sciences di AS, membilas vagina juga telah dinyatakan melipatgandakan risiko wanita terkena kanker ovarium.
Seorang profesor yang merupakan juru bicara dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, Ronnie Lamont, mengatakan bahwa vagina mengandung lebih banyak bakteri daripada di tempat lain, setelah usus.
"Namun bakteri-bakteri itu ada di sana dengan alasan tentunya. Saya tidak bisa menganggap membersihkan vagina adalah hal yang membantu, karena itu sama saja membuang semua yang ada di sana, termasuk bakteri sehat," ujarnya seperti dilansir Independent.
Sumber :
CNN. 2016. Gemar Bersihkan Daerah Kewanitaan Berisiko Terkena HPV. Diakses tanggal 6 September 2016. Link ; http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160904005406-255-155936/gemar-bersihkan-daerah-kewanitaan-berisiko-terkena-hpv/
Posting Komentar