Ilsutrasi. (sumber : http://aceh.tribunnews.com) |
Bakteri yang menyebabkan penyakit ringan seperti diare hingga peradangan yang berbahaya (pembengkakan) usus besar yaitu Clostridium difficile (atau C. diff) disebut menjadi penyebab kematian 27 ribu orang di rumah sakit Amerika Serikat.
Sebuah studi mengatakan, bakteri tersebut dapat menyebar setelah seorang pasien tidur atau menginap di rumah sakit, di kasur bekas pasien yang mendapat perawatan antibiotik. Antibiotik diketahui dapat mengganggu bakteri sehat normal yang membuat bakteri C.diff dapat dengan mudah masuk dikutip dari cnnindonesia.com.
Riset menunjukkan bahwa "antibiotik yang diberikan untuk satu pasien dapat mengubah lingkungan mikro lokal dan memengaruhi risiko pasien yang berbeda terinfeksi C. diff." Hal itu termuat pada catatan para peneliti dalam JAMA Internal Medicine.
Sebuah studi mengatakan, bakteri tersebut dapat menyebar setelah seorang pasien tidur atau menginap di rumah sakit, di kasur bekas pasien yang mendapat perawatan antibiotik. Antibiotik diketahui dapat mengganggu bakteri sehat normal yang membuat bakteri C.diff dapat dengan mudah masuk dikutip dari cnnindonesia.com.
Riset menunjukkan bahwa "antibiotik yang diberikan untuk satu pasien dapat mengubah lingkungan mikro lokal dan memengaruhi risiko pasien yang berbeda terinfeksi C. diff." Hal itu termuat pada catatan para peneliti dalam JAMA Internal Medicine.
Baca juga : Ladies, Hindari Bertukar Peralatan Makeup
"Penelitian lain juga menunjukkan bahwa antibiotik dapat memiliki efek 'kawanan'. Dengan kata lain, antibiotik dapat memengaruhi orang-orang yang tidak menerima antibiotik," kata pemimpin penulis Dr Daniel Freedberg dari Columbia University Medical Center di New York.
Freedberg dan beberapa peneliti lain mempelajari lebih dari 100 ribu pasang pasien yang bergantian menempati kasur rumah sakit sepanjang tahun 2010 hingga 2015. Jumlah tersebut tidak termasuk orang-orang yang baru terinfeksi C.diff, atau penghuni yang tidur di tempat tidur kurang dari 24 jam.
Freedberg dan beberapa peneliti lain mempelajari lebih dari 100 ribu pasang pasien yang bergantian menempati kasur rumah sakit sepanjang tahun 2010 hingga 2015. Jumlah tersebut tidak termasuk orang-orang yang baru terinfeksi C.diff, atau penghuni yang tidur di tempat tidur kurang dari 24 jam.
Baca juga : Tahukah Anda Bahwa 5 Benda Ini Menjadi Rumah Bagi Para Kuman dan Bakteri?
Dari jumlah tersebut, lebih dari 500 pasien, atau kurang dari satu persen jumlah keseluruhan, ternyata terinfeksi C.Diff. Mereka adalah penghuni kasur kedua. Sebanyak 22 persen dari mereka terinfeksi setelah pasien sebelumnya mendapat suntikan antibiotik.
"Orang bisa membawa organisme C.diff tanpa gejala," kata Freedberg kepada Reuters Health. Ketika pasien yang menerima antibiotik, besar kemungkinan C.diff menyebar dalam mikrobiome usus mereka dan mulai menumpahkan spora lebih. "Artinya lebih banyak spora di tempat tidur, meja samping tempat tidur, lantai, dan daerah lainnya," ujarnya.
"Orang bisa membawa organisme C.diff tanpa gejala," kata Freedberg kepada Reuters Health. Ketika pasien yang menerima antibiotik, besar kemungkinan C.diff menyebar dalam mikrobiome usus mereka dan mulai menumpahkan spora lebih. "Artinya lebih banyak spora di tempat tidur, meja samping tempat tidur, lantai, dan daerah lainnya," ujarnya.
Baca juga : Pada Orang Sehat, Urine pun Masih Bisa Menyimpan Bakteri
"Pasien berikutnya yang memasuki ruangan dengan demikian lebih mungkin terkena C. spora diff," kata Freedberg. "Tidak mudah untuk mensterilkan ruang atau tempat tidur antara pasien karena C.diff spora yang sangat kuat. Untuk dibunuh, mereka harus direndam dalam larutan pembersih pemutih yang mengandung untuk jumlah yang cukup waktu."
Sumber :
Serambi Indonesia. 2016. Tempat Tidur Rumah Sakit Berisiko Menginfeksi Pasien Baru. Diakses tanggal 16 Oktober 2016. Link ; http://aceh.tribunnews.com/2016/10/13/tempat-tidur-rumah-sakit-berisiko-menginfeksi-pasien-baru?page=2
Posting Komentar