Sumber : http://www.mensfitness.com |
Selain menyenangkan, melakukan hubungan seksual bersama pasangan dapat memberikan banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya menurunkan tingkat stres. Namun, apa yang terjadi pada vagina jika Anda jarang berhubungan seksual?
Dilansir dari Prevention, Jumat (11/11/2016), berikut ini adalah beberapa hal yang akan terjadi pada vagina Anda menurut para ahli:
Dilansir dari Prevention, Jumat (11/11/2016), berikut ini adalah beberapa hal yang akan terjadi pada vagina Anda menurut para ahli:
1. Ketidaknyamanan
“Efek samping yang paling umum terjadi pada vagina ketika berhenti atau jarang bercinta ialah hubungan seksual yang terasa sakit karena otot-otot Anda lama tidak digunakan untuk berhubungan seks,” ujar seorang obgyn di The Ohio State University's Wexner Medical Center, Brett Worly MD.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, selain bisa dengan menggunakan pelumas, Worly menyarankan, ”Kedua pasangan lebih baik memulainya secara pelan-pelan agar rasa sakit tidak muncul. Namun jika mulai terasa sakit, berhenti melakukannya. Lebih baik coba lagi di lain waktu dengan melakukan lebih banyak foreplay sebelum penetrasi. Karena hubungan seks seharusnya tidak menyakitkan,” ujarnya.
“Efek samping yang paling umum terjadi pada vagina ketika berhenti atau jarang bercinta ialah hubungan seksual yang terasa sakit karena otot-otot Anda lama tidak digunakan untuk berhubungan seks,” ujar seorang obgyn di The Ohio State University's Wexner Medical Center, Brett Worly MD.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, selain bisa dengan menggunakan pelumas, Worly menyarankan, ”Kedua pasangan lebih baik memulainya secara pelan-pelan agar rasa sakit tidak muncul. Namun jika mulai terasa sakit, berhenti melakukannya. Lebih baik coba lagi di lain waktu dengan melakukan lebih banyak foreplay sebelum penetrasi. Karena hubungan seks seharusnya tidak menyakitkan,” ujarnya.
Baca juga : Mengejutkan, Sisha Terbukti Jauh Lebih Berbahaya Daripada Rokok
2. Terlalu rapat
Kebanyakan nyeri vagina biasanya cepat menghilang dan dapat “disembuhkan”dengan mengaplikasikan pelumas. Namun dalam beberapa kasus, otot vagina bisa sangat terlalu kencang, sehingga penetrasi pun tidak mungkin dilakukan.
Kondisi ini disebut dengan vaginismus dan ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Salah satunya akibat pemerkosaan, kekerasan, atau pelecehan.
“Jika hal ini terjadi pada Anda, saya sarankan pergi ke dokter kandungan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan terapi fisik panggul,” ujar terapis seks, Holly Richmond, PhD.
3. Dorongan seksual menghilang
Jika Anda tidak merasakan orgasme dalam waktu yang lama, wajar bagi tubuh untuk tidak lagi mengharapkannya. Hal ini dapat berpengaruh juga pada dorongan seksual Anda.
“Orgasme itu sangat bagus, baik dengan cara masturbasi ataupun dengan pasangan Anda, maka tubuh akan mendapatkan endorfin,” ujar Richmond.
Kebanyakan nyeri vagina biasanya cepat menghilang dan dapat “disembuhkan”dengan mengaplikasikan pelumas. Namun dalam beberapa kasus, otot vagina bisa sangat terlalu kencang, sehingga penetrasi pun tidak mungkin dilakukan.
Kondisi ini disebut dengan vaginismus dan ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Salah satunya akibat pemerkosaan, kekerasan, atau pelecehan.
“Jika hal ini terjadi pada Anda, saya sarankan pergi ke dokter kandungan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan terapi fisik panggul,” ujar terapis seks, Holly Richmond, PhD.
3. Dorongan seksual menghilang
Jika Anda tidak merasakan orgasme dalam waktu yang lama, wajar bagi tubuh untuk tidak lagi mengharapkannya. Hal ini dapat berpengaruh juga pada dorongan seksual Anda.
“Orgasme itu sangat bagus, baik dengan cara masturbasi ataupun dengan pasangan Anda, maka tubuh akan mendapatkan endorfin,” ujar Richmond.
Baca juga : Jerawat Ternyata Bukan Hanya karena Kulit Berminyak dan Bakteri, Ini Hasil Penelitian Terbaru
4. Atrofi vagina
Jumlah produksi estrogen wanita biasanya akan menurun selama menopause. Sehingga pada wanita menopause, hubungan seks yang kurang aktif dapat memicu atrofi vagina, yaitu dinding vagina kering dan menjadi tipis, sehingga cenderung mudah robek.
Seorang ginekolog, Dr. Barb Depree, MD, menyarankan agar wanita yang tidak memiliki pasangan untuk rutin melakukan masturbasi. Namun jika ada pasangan, lakukan seks rutin dengannya.
Jumlah produksi estrogen wanita biasanya akan menurun selama menopause. Sehingga pada wanita menopause, hubungan seks yang kurang aktif dapat memicu atrofi vagina, yaitu dinding vagina kering dan menjadi tipis, sehingga cenderung mudah robek.
Seorang ginekolog, Dr. Barb Depree, MD, menyarankan agar wanita yang tidak memiliki pasangan untuk rutin melakukan masturbasi. Namun jika ada pasangan, lakukan seks rutin dengannya.
Sumber :
Health Liputan6. 2016. 4 Hal yang Terjadi pada Vagina Ketika Jarang Berhubungan Seks. Diakses tanggal 13 November 2016. Link ; http://health.liputan6.com/read/2649291/4-hal-yang-terjadi-pada-vagina-ketika-jarang-berhubungan-seks#
Posting Komentar