Kenali Penyakit Jembrana

Posting Komentar
Sumber : Tribun Pekanbaru

Beberapa tahun lalu puluhan sapi di Batanghari, dilaporkan mati karena penyakit Jembrana dan parasit Darah.

Penyakit ini umumnya menyerang sapi, baik sapi potong maupun sapi perah yang berusia diatas satu tahun. Penyakit ini disebabkan oleh Virus jembrana yang merupakan satu kelompok dengan virus HIV AIDS.

Hal ini seperti yang disampikan oleh salah satu dokter hewan di Dinas Perkebunan dan Peternakan, Tuanku Hapiq. Menurutnya penyakit Jembrana ini salah satu penyakit yang mematikan selain penyakit hewan Antrhaks.

“Sebenarnya ini penyakit dari sapi Bali, yang tidak terkontrol vaksinasinya sehingga saat terjadi lalu lintas ternak menular ke hewan lainnya,” terangnya.

Wilayah Batanghari yang mengalami penyakit Jembrana ini, adalah Desa Sungai Baung pada tahun 2010 lalu, dan yang beberapa tahun belakngan adalah desa Singkawang yang menewaskan puluhan ekor sapi.

“Sapi ini mati mendadak istilahnya, itu bisa kita ketahui ciri-cirinya seperti suhu tidak normal, apabila sapinya mengandung itu akan keguguran, dan yang lebih tampak adalah keringan darah,” jelas Hapiq.

Saat ini, upaya yang dilakukan adalah dengan cara memberikan vitamin, dan antibiotik khusus sapi sebagai salahs atu pencegahan tertular atau merembetnya penyakit jembrana ini. Namun sayangnya, Tuanku Hafiw sangat menyayangkan, para peternak saat ini kurang antusias untuk melakukan pengecekan hewan.

Selain itu apabila memang peternak mengalami hal tersebut, Hapiq mengajurkan agar para peternak segera melakukan karantina terhadap hewan ternak yang mengidap penyakit jembrana, serta melakukan pembersihan terhadap kandang bila perlu lakukan penyemprotan anti serangga.


“Meski begitu kita akui kita juga kekurangan obat untuk jembrana ini. Ya itulah para peternak ini enggan untuk mengurus surat kesehat sapinya. Padahal gratis,” terang Hapiq.

Sementara itu, Dadang salah satu peternak sapi, yang juga kerap menjual belikan sapi di pasar ternak muara bulian mengaku sedikit kesulitan mengetahui mana sapi yang sehat dan tidak sehat secara kasat mata. “Ya kami ini taunya selama ngerawat nya bagus sehatlah, tapi ya saya pernah beli sapi Cuma pas besok subuhnya udah ninggal. Ya jadi kalau diapsar ternak ini untung-untungan dapatnya apalagi terkait harganya,” terangnya. (Tribun News Jambi / Imad)

Baca Juga :
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar