Lahan Gambut Bekas Kebakaran Ternyata Bisa Disuburkan dengan Mikroba

Posting Komentar
Sumber : Beritagar
 
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) melakukan penetilian tentang mikroba penghasil fitase yang berasal dari lahan gambut.

Penelitian mereka berjudul “E-Mob Pesek: Ekplorasi Mikroba Penghasil Fitase Pasca Kebakaran Lahan Gambut sebagai Solusi Peningkatan Ketersedian P di dalam Tanah”.

Dalam penelitian tersebut, para mahasiswa yakni Novita, Devi, Aron, Dinda dan Syah Dewa melakukan penelitian soal lahan gambut yang telah mengalami kebakaran.

Gambut berasal dari akumulasi tumbuhan yang telah mati, roboh dan sebagian besar terendam di rawa-rawa dengan bantuan bakteri terproses menjadi endapan organik.

Luas lahan gambut diperkirakan sekitar 14,95 juta hektar tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua serta sebagian kecil di Sulawesi.

 
"Kebakaran merupakan penyebab terjadinya degradasi lahan gambut yang dapat menyebabkan penurunan fungsi gambut secara cepat. Kebakaran lahan gambut sering disebabkan karena adanya faktor kesengajaan dari manusia. Tujuannya untuk membuka lahan, kerperluan perluasan lahan pertanian atau perkebunan yang dilakukan dalam skala besar maupun skala kecil," kata Novita, Mahasiswa Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian.

Lanjutnya, kandungan P (Fosfor) organik di dalam tanah dapat mencapai 20-80 persen, namun masih harus diubah dari P organik menjadi P anorganik dengan bantuan enzim fitase yang dihasilkan oleh bakteri.

Bakteri dan fungi pelarut fosfat pada tanah gambut dapat memberikan potensi dalam ketersedian P dalam tanah.

Dengan mengetahui ada tidaknya enzim fitase ditanah gambut sebelum dan sesudah kebakaran merupakan informasi yang sangat penting dan dibutuhkan untuk meningkatkan pemanfaatan tanah gambut.

“Oleh karenanya, kami mencoba melakukan ekplorasi bakteri dan fungi penghasil enzim fitase agar memberikan alternatif ketersediaan fosfor di dalam tanah,” katanya.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanah serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB.
Isolat diambil dari lahan gambut pasca kebakaran di Provinsi Riau, sementara metode yang mereka lakukan yaitu isolasi bakteri dan fungi.

Selanjutnya pengujian kemampuan penghasil ezim fitase dan kemudian melakukan pengukuran kandungan fosfor yang tersedia.

 
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah di Indonesia khususnya tanah gambut berpotensi memiliki mikroba penghasil enzim fitase yang sangat bermanfaat untuk menghasilkan P dari perombakan fitat.

Dengan adanya mikroba tersebut diharapkan memberikan manfaat seperti meningkatkan ketersediaan P dalam tanah, mengefesienkan penggunaan P anorganik ke dalam tanah serta menjadikan lahan gambut sebagai sumber bakteri dan fungi penghasil enzim fitase. (Tribun News)

Baca juga :  

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar