Ilustrasi. (Sumber : http://www.viva.co.id) |
ImadAnalis. Obat generik menjadi pilihan utama pemerintah karena harganya yang mudah dijangkau. Akan tetapi, harga yang hemat itu, harus disertai dengan produk yang berkualitas baik.
Kesadaran masyarakat dalam pemakaian obat generik mulai semakin meningkat. Meski begitu, pemilihan obat generik berkualitas baik harus dilakukan secara jeli.
"Walau harganya lebih rendah dibanding obat generik bermerek, produsen obat generik berlogo harus menjaga kualitas kandungannya yang setara obat bermerek. Untuk itu, Hexapharm Jaya menjaga dengan standar mutu yang sama mulai dari penelitian, pengembangan bahan baku, hingga proses produksi yang menghasilkan produk berkualitas," ujar Presiden Direktur PT Hexpharm Jaya, Mulia Lie, Dalam diskusi media Sehat Bersama Generik Berkualitas di Pabrik PT Hexpharm Jaya (HJ), Cikarang, Selasa 3 Oktober 2017.
Menurut Mulia Lie, obat generik berlogo, memiliki harga jual yang murah karena empat alasan utama. Pertama, harganya telah ditetapkan pemerintah, kemudian diproduksi dalam jumlah banyak. Selanjutnya, pembuatan sederhana dengan kemasan yang sesuai kriteria BPOM serta zatnya yang sudah tinggal mengikuti dari obat paten sebelumnya.
"Mutu generik sama dengan paten. Bahan obat bisa paten selama 20 tahun lamanya dan setelah itu baru bisa ditiru, maka dinamakan obat generik. Zat aktifnya dari obat paten diisi ke dalam obat generik, gak boleh beda," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia periode 2018-2021, Dr. Daeng M Faqih, SH, MH, di kesempatan yang sama.
Selain itu, Daeng menegaskan adanya peran serta pemerintah dalam menjaga kualitas obat generik tersebut melalui Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
"CPOB itu yang sudah dijamin oleh negara melalui BPOM dan Kemenkes. Obat yang memenuhi kriteria CPOB, terjamin keamanan, kualitas, dan khasiatnya," kata dia.
Bersamaan dengan itu, pembuatan obat generik berlogo juga dilihat dari produsen yang terpercaya. Dengan begitu, standar mutunya terjaga hingga proses distribusi terjadi.
"Untuk milih obat baik tentunya obat yang dihasilkan dari produsen obat yang memikirkan standar mutu. Misal dimulai dari proses produksi hingga kaedah yang berstandar seperti masuk ke ruangan harus steril," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kab. Bekasi, dr. Noor Arida, MBA, di tempat yang sama. (Viva News)
Baca juga :
- Protein Ini Bisa Memperbaiki Gejala Flu dan Mengurangi Resiko Kematian
- Bayi Yang Cacat Lahir Akibat Sifilis Merupakan Sebuah Gelombang Bencana Bagi AS
- Memilih AC Yang Aman dan Nyaman untuk Buah Hati Anda, Perhatikan Tips di Bawah Ini