Imad Analis. Ketika Anda merasa ingin bersin atau batuk, menutup hidung dan mulut adalah cara terbaik mencegah tersebarnya virus. Apa yang dipilih untuk menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk ternyata juga berperan besar dalam membatasi penularan virus.
Jika tidak mendapati tisu, maka biasanya orang akan menutup mulutnya dengan telapak tangan. Namun cara itu dinilai para dokter tidak tepat. Cara terbaik adalah menggunakan lengan untuk menutup mulut dan hidung ketika seseorang batuk atau bersin.
"Jika seseorang bersin di telapak tangan, itu menciptakan peluang baru bagi virus untuk menyebar ke orang lain melalui benda-benda yang disentuh," kata Vincent Hill, dokter di Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dilansir dari New York Times.
Pada umumnya virus menyebar lewat udara yang dihembuskan oleh orang yang bersin atau batuk. Ketika udara itu menempel pada tangan, virus-virus akan berpindah ke benda apapun yang disentuh. Pegangan pintu, tombol lift, dan apapun yang berinteraksi dengan tangan punya peluang sebagai media penyebaran virus.
Menggunakan lengan untuk menutup bersin dan batuk sudah menjadi standar tidak hanya di CDC namun juga di organisasi kesehatan lain. Di antaranya American Academy of Pediatrics dan The American Public Health Association. Transportasi publik seperti subway di New York juga kadang mengumumkan pentingnya menutup bersin dan batuk di tempat umum dengan tisu atau lengan.
Menurut Hill, anjuran ini sudah didengungkan sejak satu dekade silam. Akan tetapi belum banyak yang menaati lantaran masyarakat kurang peduli dan tidak terbiasa dengan perilaku ini. Ia menerangkan menutup bersin dan batuk dengan lengan bukan berarti menutup rapat penyebaran virus.
Cara tersebut dinilai sebagai yang paling efektif memperkecil kemungkinan tersebarnya virus. "Mencuci tangan adalah upaya terpenting agar kita tetap sehat," imbuhnya.
Senada dengan Hill, Georges Benjamin selaku direktur eksekutif pada The American Public Health Association mengungkapkan anjuran itu sudah ia dengar sejak sekitar 10 tahun lalu. Ia menyayangkan belum banyak yang menyadari kebiasaan sederhana itu sehingga anak-anak di sekolah menurutnya perlu diajarkan sejak dini. (Sumber : Republika)
Jika tidak mendapati tisu, maka biasanya orang akan menutup mulutnya dengan telapak tangan. Namun cara itu dinilai para dokter tidak tepat. Cara terbaik adalah menggunakan lengan untuk menutup mulut dan hidung ketika seseorang batuk atau bersin.
Pada umumnya virus menyebar lewat udara yang dihembuskan oleh orang yang bersin atau batuk. Ketika udara itu menempel pada tangan, virus-virus akan berpindah ke benda apapun yang disentuh. Pegangan pintu, tombol lift, dan apapun yang berinteraksi dengan tangan punya peluang sebagai media penyebaran virus.
Menggunakan lengan untuk menutup bersin dan batuk sudah menjadi standar tidak hanya di CDC namun juga di organisasi kesehatan lain. Di antaranya American Academy of Pediatrics dan The American Public Health Association. Transportasi publik seperti subway di New York juga kadang mengumumkan pentingnya menutup bersin dan batuk di tempat umum dengan tisu atau lengan.
Menurut Hill, anjuran ini sudah didengungkan sejak satu dekade silam. Akan tetapi belum banyak yang menaati lantaran masyarakat kurang peduli dan tidak terbiasa dengan perilaku ini. Ia menerangkan menutup bersin dan batuk dengan lengan bukan berarti menutup rapat penyebaran virus.
Senada dengan Hill, Georges Benjamin selaku direktur eksekutif pada The American Public Health Association mengungkapkan anjuran itu sudah ia dengar sejak sekitar 10 tahun lalu. Ia menyayangkan belum banyak yang menyadari kebiasaan sederhana itu sehingga anak-anak di sekolah menurutnya perlu diajarkan sejak dini. (Sumber : Republika)
Baca juga :
- Tiga orang tewas di Australia akibat penyebaran bakteri listeria dari melon
- Bakteri Ini Dikembangkan untuk Atasi DBD
- 5 Pola Hidup Sehat Sederhana Ini Rahasia Umur Panjang