Cirebon Raya Masuki Musim Penghujan. Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) mulai memasuki musim penghujan terhadap November dasarian I. Sejumlah tempat pun mengantisipasi ancaman bencana yang berlangsung terhadap musim hujan kali ini.
"Sudah masuk musim hujan di lebih dari satu wilayah Ciayumajakuning," kata Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, kepada Republika.co.id, Senin (2/11).
Pria yang biasa disapa Faiz itu menjelaskan, permulaan awal musim hujan terhadap November dasarian I itu berlangsung di sejumlah kecamatan, baik di wilayah Indramayu, Kuningan maupun Majalengka. Namun, adapula lebih dari satu kecamatan di wilayah-wilayah itu yang baru dapat memasuki musim hujan terhadap November dasarian II dan III apalagi Desember dasarian II.
Untuk Kabupaten Indramayu, musim hujan terhadap November dasarian I itu meliputi Kecamatan Gantar, Kroya dan Terisi. Sedangkan lebih dari satu kecamatan lainnya, baru dapat memasuki musim hujan terhadap November dasarian II, III dan Desember dasarian II.
Untuk Kabupaten Majalengka, musim hujan terhadap November dasarian I itu meliputi lebih dari satu besar kecamatannya. Sedangkan lebih dari satu lainnya baru dapat memasuki musim hujan terhadap November dasarian II, yaitu Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Dawuan, Sumberjaya, Paasah utara, Leuwimunding utara, Jatiwangi utara, Kasokandel utara dan Kadipaten utara.
Begitu pula Kabupaten Kuningan, musim hujan terhadap November dasarian I termasuk meliputi lebih dari satu besar kecamatannya. Hanya ada dua kecamatan yang diprakirakan memasuki musim hujan terhadap November dasarian III, yaitu Kecamatan Cigandamekar dan Japara.
Sedangkan untuk wilayah Cirebon, lebih dari satu kecamatannya memasuki musim hujan terhadap November dasarian II. Sedangkan lebih dari satu kecamatan lainnya memasuki musim hujan terhadap November dasarian III.
Meski lebih dari satu tempat baru dapat memasuki musim hujan terhadap November dasarian II, III dan Desember dasarian II, tetapi daerah-daerah itu sudah berada terhadap jaman pancaroba. Yakni, peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
"Saat pancaroba termasuk sudah mulai ada hujan," terang Faiz.
Menurut Faiz, sementara pancaroba, jumlah curah hujannya tidak cukup dari 150 mm per bulan. Sedangkan sementara musim hujan, jumlah curah hujannya diatas 150 mm per bulan.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, berharap warga di Kabupaten Kuningan untuk selamanya waspada di musim hujan. "Terutama jikalau turun hujan bersama intensitas tinggi sepanjang lebih dari dua jam," terang Indra.
Indra menyatakan, pihaknya termasuk sudah memetakan lebih dari satu tempat rawan bencana di wilayah mereka. Untuk tempat rawan banjir, dipetakan berlangsung di 14 desa yang tersebar di lima kecamatan, pergerakan tanah berpotensi berlangsung di lima desa yang tersebar di lima kecamatan serta tanah longsor berpotensi berlangsung di 42 desa yang tersebar di 21 kecamatan.
Indra menambahkan, BPBD Kabupaten Kuningan termasuk sudah berkoordinasi bersama BBWS Citanduy dan BBWS Cisanggarung untuk pemantauan debit air di dua sungai besar. Yaitu, Sungai Cijolang dan Sungai Cisanggarung.
"Jika ada peningkatkan debit air, dapat segera diinfokan ke Pusdalops," kata Indra.
Sementara itu, Pjs Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono, termasuk mengimbau jajarannya di Kabupaten Indramayu untuk mewaspadai beragam bencana yang sanggup berlangsung di musim hujan. Terutama banjir dan rob (gelombang pasang).
"Saya sudah mengimbau ke para camat dan kades untuk segera melapor jikalau ada bencana di wilayahnya masing-masing agar cepat ditunaikan evakuasi dan penanganannya," ujar Bambang. (Sumber : Republika)
Posting Komentar