Politik Nasional di Awal 2021

Posting Komentar

 Politik Nasional di Awal 2021. Politik itu mungkin dan tidak mungkin akan terjadi. Jangan terlalu menggebu-gebu membela jagoan politiknya, jangan, bahaya sekali. Dalam dua kali proses pemilihan presiden kita kali ini, saya belajar banyak. Apa saja hikmah selama ini yang saya dapatkan?

Sumber : https://www.apa.org/


Pertama, Fokus pada hidupmu sendiri, jangan fokus mencampuri uruan hidup orang lain. Kenapa? ketika kamu tidak memiliki pengaruh apa-apa pada lingkunganmu, fokuslah pada hidupmu sendiri. Jangan mempengaruhi orang lain, mengajak orang lain untuk berbuat atas dasar pemikiranmu, yang mana fikiranmu itu belum tentu benar. 

Jika orang lain memposting pemikiran mereka di media sosial, jangan sesekali membalas komentarnya. Jika mereka membicarakan orang yang kamu senangi, jangan mendebatnya. Itulah cara terbaik untuk tidak mencampuri hidup orang lain. Kecuali, kamu berada pada posisi dimana kamu mendapatkan kepercayaan dari orang lain, dan ketika selesai yang kamu perjuangkan itu menang kamu akan mendapatkan hak-hak kamu berupa jabatan atau lain sebagainya. Berjuang boleh, tapi asal masuk nalar. 

Jika dirumahmu ada orang tua, fikirkan mereka. Jika kamu adalah seorang suami/istri, fikirkanlah anak dan pasanganmu. Ketika, kamu yang bukan siapa-siapa banyak menyerang orang lain yang kamu tidak ketahui siapa lawanmu, kamu sama saja sedang menjherumuskan dirimu sendiri kedalam jurang. 

Kedua, Banyak belajar dunia politik. Indonesia ini negara PANCASILA. Dasar negaranya itu, hukumnya beradasarkan UUD 1945. Dalam sistem pemerintahan Indonesia, untuk merubah, membuat, dan memutuskan ada berada pada tingkat legislatif seperti DPR. Untuk menjalankan roda pemerintahan diserahkan kepada orang yang dipilih oleh masyarakat bernama PRESIDEN. 

Pelajari dan fahami itu. Sistem pemilihan yang saat ini berlangsung adalah cara pihak-pihak lain memanfaatkan posisi kepala negara kita menjadi daya tawar yang sangat tinggi. Posisi Indonesia dari zaman dulu merupakan ibarat gadis molek, banyak sekali yang ingin meminangnya. Indonesia memiliki Sumber daya alam yang sangat banyak, daratan, lautan luasnya minta ampun. Selat di Indonesia harus segera kita kuasai dan manfaatkan dengan baik yang merupakan jalur perdagangan. Ahhh, saya terlalu dangkal membaca semua itu. 

Buat kamu yang menyerang dan membabi buta membalas semua komentar pendukung politik sekarang undur diri saja dan jadilah manusia yang membagikan kebaikan. Kalau kita diam, kita akan ditindas? Kata siapa? Saya percaya banyak orang diatas sana memikirkan hal-hal seperti ini. Jika mereka saja diam melihat semua ini, kita jangan bereaksi apapun, jadilah masyarakat biasa saja. Sudah bersukur kita masih bisa hidup nyaman dan masih mudah mencari pekerjaan. 

Politik ini merupakan sebuah dunia yang tak mengenal batasan. Siapa saja bisa masuk, siapa saja bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan. Mengertilah bahwa hal ini memang terjadi dan Saya, Anda yang bukan siapa-siapa lebih baik hidup seperti biasa saja. 


Kapan Anda boleh berkata lantang?

Fahami dahulu posisimu. Jika sudah mengerti, barulah berkata lantang. 

Bagaimana caranya? Mudah saja. masuklah sebuah partai kemudian patuh dengan upaya-upaya pencapaian partai. Jadilah pejuang yang tangguh disana, mintalah jabatan. Selama itupula kamu harus berkata lantang. 


Jalan Membentang Politik Nasional Indonesia

Indonesia merdeka pada tahun 1945. Walaupun Belanda tidak menganggap hal itu terjadi, Presiden terpilih saat itu, Soekarno bahkan mewajibkan rakyatnya untuk angkat senjata agar Indonesia harus dipertahankan habis-habisan. Pergolakan politik semenjak saat itu mulai terjadi, Amerika menyusupi Indonesia, dan negara-negara pemenang Perang Dunia ikut membantu Belanda dalam merebut kekuasaan yang ada di tangan rakyat Indonesia. 

Setelah Indonesia mendapatkan pengakuan penuh dari Belanda dengan berbagai syarat, tentunya sebagai negara baru Indonesia masih gagap dalam berpolitik. Diawal usianya yang masih labil, sesama rakyat Indonesia saling menumpahkan darah karena berbeda pandangan dan politik. Bersyukurlah, bahwa Indonesia masih bisa bertahan sampai detik ini. Perjalanan panjang itu banyak memberikan pelajaran untuk kita. Bahwa, sejak mulainya berdiri republik ini, antara tokoh Agama yang tidak suka dengan Komunis mencoba menyadarkan para tokoh Nasionalis akan bahayanya faham Komunis. Puncaknya itu pada tahun 1965, menjadi catatan gelap bangsa Indonesia. 

Mengaca dari peristiwa lampau, bangsa ini harusnya belajar. Namun, justru pihak dari tokoh Agama dan Nasionalis harusnya bersama-sama membendung faham-faham lain yang ingin merubah pancasila. Upaya-upaya tersebut dimulai dari tingkat DPR. Dari sinilah peraturan di buat, di sempurnakan dan di ubah. 

Sehingga ketika Prabowo Subianto masuk menjadi jajaran mnteri di Kabinet Indonesia Maju. Pandangan saya adalah itu merupakan salah satu upaya untuk meredam emosi masyaarakat selama pemilu-pemilu yang telah di lalui. Di tambah kali ini Sandiaga Uno yang merupakan pasangan PS dalam pilpres 2019 saat ini menjadi salah satu menteri di bawah kepemimpinan Joko Widodo. 

Itulah politik. Kita harus memaklumi. Indonesia ini terlalu luas. Jika terus dalam kesempitan berfikir, Indonesia tidak akan lagi bertahan selama 100 tahun. BErsyukurlah banyak para elit politik masih mau menurunkan egonya. Semoga Indonesia menjadi bangasa yang besar, bangasa yang maju dan bangsa yang ditakuti dunia. Amiin.  

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar