Catatan Februari 2021 Tentang Sebuah Langkah. Catatan ini lebih kearah sebuah cara saya menuangkan fikiran yang selalu membebani saya selama ini. Saya mungkin akan me-review sedikit cerita di awal kenapa akhirnya saya harus menjalani ini semua.
Gambar : Hot-Liputan6 |
Cerita permulaan
Ketika itu, masa transisi antara kepengurusan lama sebuah organisasi profesi di DPC Indramayu dimana saya bekerja. Saat itu yang saya fikirkan adalah bekerja ikhlas dan tuntas, sampai saat inipun sebenarnya saya masih memegang prinsip tersebut, kerja ikhlas dan tuntas. Entah kenapa saat itu, saya menduduki posisi strategis sebagai Bendahara Umum. Kemudian, se wilayah 3 Cirebon, DPC Indramayu berhasil mengadakan seminar organisasi profesi kalau tidak salah antara tahun 2013an. Itulah pergerakan "anak muda" yang bisa kami lakukan saat itu. Selama periode ini, terhitung kalau tidak salah kami mengadakan 2x seminar, satu kali workshop dan beberapa kali Baksos.
Periode kedua kepengurusan, saya naik menjadi Wakil Ketua DPC. Periode kedua ini, saya hanya bertahan beberapa bulan saja. Setelah seminar pada tahun 2017, saya konflik internal dengan pengurus lain sehingga saya harus mengundurkan diri dari organisasi profesi yang selama ini saya ikut berjuang bersama rekan-rekan lain. Beberapa kali Saya di datangi oleh seseorang yang perduli dengan saya untuk tetap di organisasi, tapi karena saya rasa konfliknya sudah tidak sehat, saya membulatkan tekad tersebut untuk berhenti. Alhamdulillah, beberapa rekan lain menyetujui apa yang saya lakukan. Sayapun cabut (keluar dari grup WA) dari kepengurusan dan pada tahun 2020 saya yang terlalu baper akhirnya keluar dari grup Anggota. Itulah cerita permulaannya. Semoga man teman semuanya memahami apa yang terjadi pada saya selama ini. Dan tentunya, cerita ini adalah Subyektif dari sudut pandang saya. Dalam artikel ini saya tidak menyebutkan nama seseorang.
Apa Yang Akan Terjadi Nanti?
Di awal tahun 2021, saat saya berjuang di garda depan memerangi COVID-19, saya tiba-tiba dimasukkan lagi ke grup Anggota oleh ketua DPC saat ini. Dari beberapa kabar yang saya dengar, bulan Februari akan diadakan MUSCAB untuk memilih ketua DPC Indramayu. Sistem yang dibuat oleh ketua DPC saat ini mengajukan diri dan merekomendasikan seseorang untuk menjadi ketua DPC.
Dari hasil pemungutan suara tersebut, muncul beberapa nama calon ketua DPC, diantaranya adalah nama saya. Jujur saja, saat ini saya masih apatis dengan organisasi profesi saya. Saya belum ada keinginan untuk terjun lagi, karena memang saya masih disibukkan dengan pekerjaan dan juga cita-cita saya untuk belajar dan beribadah ke Makkah, eh karena COVID jadi ibadah ke Makkah di undur.
Sontak, ketika saya mendapatkan persentase terbanyak sebagai Bakal Calon Ketua DPC, akhirnya saya mengeluh di status WA saya, bahwa saya ini belum layak. Saya ini belum pantes, dsb. Apa sih yang bisa saya lakukan? ngurus diri sendiri saja masih ribet, apalagi harus mengurus DPC Indramayu.
Cara pandang saya, saya yang memiliki tubuh dan otak saya sendiri mungkin merasa lemah tak berdaya. Namun, teman-teman yang ternyata memberikan suara untuk saya akhirnya masuk dan membalas status WA saya. Saya sadar bahwa teman-teman ingin yang terbaik untuk DPC nya. Walaupun saya masih belum yakin bisa mengemban amanah yang besar ini, bisa atau tidaknya. Berikut ini orang-orang yang mensupport dan mendukung saya untuk menjadi ketua DPC selanjutnya.
Pada tanggal 27 Februari 2021, apakah saya akan menerima tugas berat ini? Apakah teman-teman semua masih satu suara untuk tetap memotifasi saya menjadi ketua DPC? Apakah suatu saat nanti mereka tidak akan kecewa dengan gaya kepemimpinan saya?
Saya hanya berharap, semoga Allah selalu menjaga fikiran saya, telinga saya, mata saya, dan hati saya. Amiin. Semoga teman-teman yang menyatakan kesiapannya mendukung penuh kebijakan yang akan dibuat nanti. Saya yang berada di ujung kebimbangan ini semoga tersadarkan bahwa ada hal yang lebih penting dari ego saya sendiri.
Posting Komentar