Menarik Diri Tapi, Allah Berikan Tempat Terbaik

Posting Komentar

Judul ini sangat menarik, apa sebab judul ini menjadi begini? Kisah cerita adalah saya yang saat ini sudah dilantik menjadi ketua, kemudian saya harus mengemban amanah jadi kepala ruangan di Patrol, akhirnya saya harus menarik diri yang artinya saya harus mengudurkan diri di pekerjaan saya di klinik. Namun, Allah memberikan jalan lain. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam. 

Klinik praga medika serah terima rapid antigen
Dok Pribadi


Saat ini, sudah 1 tahun negara dan dunia dilanda serangan COVID-19. Semua elemen nakes dikerahkan, tidak hanya nakes, semua orang yang berkecumpung dalam pemangku kebijakanpun smapai dibuat berifikir keras untuk menanggulangi penyebaran dan serangan COVID-19 ini. 


APAKAH INI SELEKSI ALAM?

Saya sebetulnya bukan penyuka teori konspirasi. Jika saja ini merupakan sebuah konspirasi elit global, sangat kejam sekali jika memang terjadi demikian. Sungguh mereka akan menerima pengadilan akhirat yang maha berat, tapi apakah mereka meyakini akhirat itu ada? jangan-jangan mereka hanya memikirkan bagaimana caranya mengeruk sebanyak-banyaknya keuntungan dari musibah global ini. 

Saat ini sudah berapa banyak korban COVID-19? Apakah akan terus bertambah? Allah sedang memberikan cobaan kepada ummatnya. Benar jika ada beberapa influencer bilang, yang harus kita jaga saat ini adalah IMUN dan IMAN kita. Imun maksudnya imunitas atau daya tahan tubuh, sedangkan Iman adalah keyakinan kita kepada Allah SWT harus ditingkatkan lagi. 

Utamakan IMAN dulu, setelah itu IMUN. Iman yang kuat akan memberikan efek psikologis yang kuat sehingga walaupun kita sering sering minum vitamin jika psikologisnya kena, disaat ini bisa jadi lewat begitu saja. Saya yang setiap hari saat ini melihat orang terbaring dengan sesak nafas, dari ringan sampai berat, merinding melihatnya. Ya Allah, berikan kesabaran untuk mereka yang sedang berjuang, dan berikan ketabahan untuk keluarga mereka. 

Mungkin saat ini sudah tidak banyak lagi berita yang mengangkat 'kematian', karena di Indramayu di salah satu wilayah ada yang dalam sehari dilakukan pemakanan. Saya suka merinding mendengar setiap hari diumumkan ada saja yang meninggal. Bahkan teman saya, membuat postingan 'kapan selesainya? masa setiap hari harus melayad (membantu dan mendoakan yang meninggal).' Saya tidak akan capture positngan itu, apakah Anda yang membaca ini mengatakan hoax? silahkan saja. Di grup yang berisi teman-teman dulu ngeband pun, saya dipancing untuk bicara terkait bahwa COVID-19 itu HOAX, saya tidak bereaksi. Saya hanya menjawab pertanyaan, apakah vaksin aman? saya jawab. Apakah efek samping vaksin? Saya jawab. Selain itu, terkait konspirasi saya menolak menjawab. Nama saya yang saat ini sebagai tenaga medis bisa saja disalahgunakan, di capture, screenshoot, ini petugas di RS bilang begini-begini, di share, berakhir PIDANA. Dalam dunia yang serba cepat ini menuntut saya harus tetap berhati-hati dalam menjawab pandangan orang lain. 


DIPROMOSIKAN MENJADI SUPERVISI

Akhirnya kembali kepada judul yang akan saya buat ceritanya. Hehe, mohon maaf ya berputar dulu. Setelah saya menjalani kegiatan swaber, menjadi ini dan itu, akhirnya saya cerita kepada istri bahwa saya kayaknya harus resign deh di klinik. Istripun yang melihat saya selalu lelah dan cape, baik fisik dan fikiran, langsung merestuinya. Bismillah saja, lahaula begitu kira-kira, kita berserah diri kepada Allah, toh rezeki pasti ada saja dari mana saja datangnya. 

Sontak saya langsung mengabari pimpinan saya di klinik. Tidak ada hujan, tidak ada badai, saya tiba-tiba meminta untuk resign. Hal tersebut membuat pimpinan saya merasa akan 'kehilangan' sosok saya yang sudah mengabdi selama 10 tahun ini. Dalam agendanya, ternyata ucpaan saya resign tersebut membuat beliau kefikiran, dan akhirnya saya diminta untuk tetap berada di klinik. Beliaupun memberikan jabatan baru kepada saya sebagai supervisi dan diperkenankan untuk merekrut pelaksana di laboratorium. 

Setelah mendapat informasi demikian, saya pun menginformasikan kepada istri, untuk memepertimbangkan lagi terkait resign saya di klinik. Ketika mendengar tersebut, akhirnya saya diperkenankan bertahan di klinik dengan jabatan baru sebagai supervisi laboratorium. 

Berkarir di dunia laboratorium selama 13 tahun, memberikan berbagai hal yang Allah berikan. Ya Allah, Ya Allah,, saya malu mendapatkan ini semua. Ya Allah mampukan saya untuk terus menjadi pribadi yang Allah kehendaki. Ya Allah tuntun saya menjadi pribadi yang bijaksana, adil dan amanah. Amiin. cat

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar