Dampak Kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun: Syariat yang Berbeda dengan Islam Menimbulkan Kekhawatiran MUI Indramayu

Posting Komentar

 

Dampak Kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun: Syariat yang Berbeda dengan Islam Menimbulkan Kekhawatiran MUI Indramayu

IMADANALIS - MUI Indramayu menegaskan bahwa syariat yang diterapkan di Pondok Pesantren Al Zaytun berbeda secara signifikan dengan ajaran Islam. 

Ketua Umum MUI Kabupaten Indramayu, Syatori, menyatakan bahwa tata cara peribadatan seperti salat, puasa, dan haji yang dilakukan di Al Zaytun sangat berbeda dengan praktik umat Islam secara umum.

"Dalam pelaksanaan syariatnya, Al Zaytun sangat berbeda dengan cara beribadah umat Islam pada umumnya," ujar Syatori, seperti yang dilaporkan oleh Antara di Indramayu pada hari Rabu (21/6).

Menurutnya, terdapat banyak informasi yang menunjukkan bahwa Al Zaytun menyimpang secara signifikan dari ajaran Islam yang umum. Hal ini terlihat pada praktik salat, puasa, dan haji yang mereka lakukan.

"Dengan perbedaan syariat yang diterapkan oleh Al Zaytun dan berbeda dengan umat Islam pada umumnya, jelas menunjukkan bahwa Al Zaytun mengajarkan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan agama," ungkap Syatori. 

Bahkan, dia melanjutkan, Al Zaytun secara khusus memperbolehkan pelaksanaan ibadah haji di Indonesia. 

Padahal, dalam syariat Islam, telah ditetapkan bahwa semua umat Islam yang akan menjalankan ibadah haji harus berada di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi. 

"Pernyataan bahwa haji tidak perlu dilakukan di Makkah, tetapi cukup di Indonesia, jelas tidak sesuai dengan syariat Islam," jelas Syatori.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak menyekolahkan anak-anak mereka di Al Zaytun, karena ajaran yang diberikan di sana sangat berbeda dengan syariat Islam.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak menyekolahkan anak-anak mereka di Al Zaytun, yang jelas-jelas sudah menyimpang dari syariat Islam," ucap Syatori.

MUI Indramayu juga meminta pemerintah untuk segera mengambil tindakan terhadap Al Zaytun, guna menghentikan kontroversi yang ada, terutama mengingat bahwa wilayah Indramayu saat ini berada dalam kondisi aman dan nyaman.

"Kami meminta agar pemerintah segera bertindak terhadap Al Zaytun, demi keamanan Indonesia, dan agar tidak terus terlibat dalam kontroversi yang mereka ciptakan sendiri," tegas Syatori. (Sumber : Jawa Pos)

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar