Di laboratoium dapat dilakukan pemeriksaan Narkoba dengan sample pemeriksaannya adalah Urine. Syarat pemeriksaan ini adalah sewaktu. Maksudnya adalah urine pertama ketika seseorang sudah mengkonsumsi obat narkotika tersebut.
Adapun beberapa zat narkotik yang dapat diperiksa adalah :
1. Amfetamin (AMP)
Amphetamine |
Amfetamin atau Amphetamine atau Alfa-Metil-Fenetilamin atau beta-fenil-isopropilamin, atau benzedrin, adalah obat golongan stimulansia (hanya dapat diperoleh dengan resep dokter).
2. Benzodiazepin (BZO)
Benzodiazepin |
3. Metamfetamina (MET) - (shabu shabu)
Metampetamina - shabu shabu |
Metamfetamina (metilamfetamina atau desoksiefedrin), disingkat met, dan dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu,[1][2] adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk kasus parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi dengan nama dagang Desoxyn, juga disalahgunakan sebagai narkotika. "Crystal meth" adalah bentuk kristal yang dapat dihisap lewat pipa. Metamfetamina pertama dibuat dari efedrina di Jepang pada 1893 oleh Nagai Nagayoshi.
4. Opiete (Opium)
Opium |
Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa dibudidayakan di pegunungan kawasan subtropis. Tinggi tanaman hanya sekitar satu meter. Daunnya jorong dengan tepi bergerigi. Bunga opium bertangkai panjang dan keluar dari ujung ranting. Satu tangkai hanya terdiri dari satu bunga dengan kuntum bermahkota putih, ungu, dengan pangkal putih serta merah cerah. Bunga opium sangat indah hingga beberapa spesies Papaver lazim dijadikan tanaman hias. Buah opium berupa bulatan sebesar bola pingpong bewarna hijau.
5. Tetrahydrocannabinol (THC) - Ganja
Daun Ganja |
Zat THC(Tetrahydrocannabinol) atau "Delta-9 THC" yang berada pada daun ganja yaitu suatu zat sebagai elemen aktif yang oleh para ahli dianggap sebagai Hallucinogenio substance atau zat sebagai faktor penyebab terjadinya halusinasi atau khayalan pada seseorang yang menyalahgunakan ganja.
Dari puluhan senyawa di kelompok Cannabinoid, THC lah satu-satunya zat aktif yang memberikan efek psikis (giting) karena kandungan molekul psikoaktif di dalamnya.
Efek pemakaian psikotropika
Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian
Sumber :
Berbagai sumber
Related Post :
- Febilketonuria (PKU) Urine : Pemeriksaan Guthrie Untuk PKU (darah)
- Fenilketonuria (PKU) | Fenilalanin
- Hormon Tiroid : T3, T4
- Hematologi Autoanalyzer | Kelebihan dan Kekurangan
- Macam - macam Tabung Vacum Untuk Phlebotomi
- Cross-matching blood
- Tekhnologi Laboratorium Klinik
- Urutan Pengambilan Darah dengan Menggunakan Tabung Vakum
- Cara pakai kondom wanita | video
- Fenilketonuria (PKU) | Fenilalanin
- Hormon Tiroid : T3, T4
- Hematologi Autoanalyzer | Kelebihan dan Kekurangan
- Macam - macam Tabung Vacum Untuk Phlebotomi
- Cross-matching blood
- Tekhnologi Laboratorium Klinik
- Urutan Pengambilan Darah dengan Menggunakan Tabung Vakum
- Cara pakai kondom wanita | video
Posting Komentar