Pejabat Amerika Serikat saat ini sangat disibukkan dengan berjangkitnya penyakit flu Babi yang dipercaya dimulai dari Meksiko dan telah mulai menyebar dengan cepat ke seluruh belahan dunia. Penelitian menemukan bahwa beratus-ratus orang di sedikitnya 11 negara, termasuk Amerika Serikat telah terinfeksi virus yang baru ditemukan yaitu Influenza A (H1N1)
Pihak Food & Drug Administration (FDA) menanggapi ancaman tersebut dengan mengesahkan penggunaan obat antivirus tertentu untuk melawan virus tersebut dan penggunaan tes laboratorium untuk membantu mendeteksi virus.
Keputusan FDA mengijinkan dokter untuk memberikan obat Tamiflu kepada anak-anak usia kurang dari 1 tahun dan memberikan ijin pendistribusian lebih luas untuk produk Tamiflu dan Relenza. Berita mengenai keputusan darurat FDA ini mengakibatkan melonjaknya saham dari Roche, Golead Science dan GlaxoSmithKline sebagai produsen obat antivirus yang ditunjuk.
Keputusan ini juga memberi hak kepada Center Disease Control and Prevention (CDC) untuk menggunakan metode real time reaksi transcriptase rantai polymerase terbalik panel tes diagnosa Flu Babi untuk mengkualifikasi laboratorium kesehatan umum, walaupun tes tersebut belum disetujui oleh FDA
Tes diagnosa tersebut bekerja dengan cara menguji materi genetik virus yang di ambil dari tissue/sapu tangan penderita . “Hasil positif mengindikasikan bahwa pasien diasumsikan tertular oleh virus flu Babi namun belum masuk pada tahap infeksi. Namun hasil yang negatif tidak menutup kemungkinan terinfeksi flu Babi ” ungkap FDA.
CDC telah mengeluarkan 25% dari obat antivirus dari Cadangan Strategis Nasional kepada 50 negara bagian. Perusahaan farmasi mengatakan mereka sanggup untuk melayani permintaan yang tinggi akan produk mereka. Di tengah ketakutan pandemik flu Burung pada 2006, Roche memperluas kerjasama dengan supplier oseltamivir, zat aktif dari Tamiflu. Meningkatnya rantai suplà bahan baku tersebut memungkinkan Roche untuk meningkatkan kapasitas produksi tahunannya lebih dari 30% hinggá 400 juta perlakuan.
Sebuah kongres darurat diselenggarakan untuk mendiskusikan wabah virus flu Babi dan memastikan bahwa badan Kesehatan Federal telah berkoordinasi dengan baik. Presiden Barack Obama meminta Kongres untuk mengeluarkan dana sebesar $ 1.5 milyar untuk mengatasi wabah Flu Babi yang sedang menghebohkan dunia ini.
Sumber : chem-is-try.org
Posting Komentar