Apasih Bahayanya Buah Impor?

Posting Komentar
Ilustrasi Buah dengan lapis Lilin

Belakangan ini saya perhatikan ternyata fenomena yang sebenarnya tidak aneh ini muncul kembali kepermukaan. Fenomena yang memang seharusnya pemerintah melindungi petani - petani lokal. Sepertihalnya buah - buahan dalam negri yang selalu termarjinalkan.

Saya memang bukan importir, seorang importir yang bisa dikatakan jeli melihat keadaan karena rakyat kita bisa dibohongi begitu? Petani kita menderita karena banyaknya bahan pokok yang masuk ke Indonesia. Sebut saja Beras, bawang, danlain sebagainya.

Mungkin hal inilah yang memicu munculnya lagi fenomena ini. Ada beberapa hal yang memang perlu saya perhatikan, seperti adanya bahan lilin pada buah - buahan yang di import. Apa bahanya lilin tersebut jika masuk ke dalam tubuh?

Seperti di kutip dari majalah femina.co.id, jika lapisan lilin yang ada pada apel  atau pada buah ikut dikonsumsi oleh kita, maka jika terkonsumsi berlebihan, dapat mengakibatkan diare. Lebih dikhawatirkan lagi bila yang digunakan bukan lilin berbahan alami, melainkan dari bahan petro yang tidak edible (tidak bisa dimakan) dan mengandung bahan karsinogen (pemicu kanker). Untuk amannya (meski akan mengurangi manfaat vitaminnya), sebaiknya kupas kulit buah sebelum dimakan.

Selain itu ad juga yang konon buah - buah import itu di beri Formalin sehingga buah tersebut tidak mudah busuk dan lain sebagainya. Informasi ini akan saya lanjutkan pada tulisan saya berikutnya.




Sumber :
- Femina, Gaya Hidup Masa Kini. Bahaya Buah Berlapis Lilin. Link : http://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/bahaya.buah.berlapis.lilin/004/002/27
- Gambar : Suplierlist.com

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar