INDRAMAYU, (PRLM).- Primer Koperasi Produsen Tahu-Tempe Indonesia Kabupaten Indramayu berkomitmen untuk terus meningkatkan potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pengembangan usaha berbahan baku kedelai.
“Di tengah keterpurukan harga kedelai saat ini, kami turut bertanggung jawab dalam pengendalian harga kedelai agar para produsen tahu dan tempe khususnya tetap bisa bertahan dalam menjalankan roda ekonomi mereka,” kata Ketua Primkopti Indramayu, Supriyadi didampingi bendaharanya, Zain Hasan di Kantor Primkopti, Jalan Gatot Subroto, Indramayu, Rabu (30/10/2013).
Supriyadi tidak memungkiri, naiknya harga kedelai saat ini membuat para produsen tahu tempe di berbagai daerah termasuk Indramayu tertekan lantaran ketidakseimbangan harga jual dan ongkos produksi. Kendati demikian, menurut dia, Primkopti terus berupaya untuk mendapatkan pasokan kedelai bekerja sama dengan berbagai instansi, di antaranya dengan Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Indramayu.
Hingga kini, Primkopti Indramayu memiliki anggota sekitar empat ratus orang yang merupakan produsen tahu dan tempe yang tetap menjalankan usahanya di tengah fluktuasi harga kedelai. Dengan aktivitas produksi yang terus dikembangkan para anggotanya, Primkopti Indramayu tahun ini memiliki aset hingga Rp 7,5 miliar.
Berbeda dengan sejumlah daerah lainnya di mana Kopti terkesan mati suri, Primkopti Indramayu menunjukkan eksistensinya sebagai tolok ukur di Jawa Barat dan nasional karena ditopang dengan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Jasa. Hingga kini, KSP Mitra Jasa melayani simpan pinjam sekitar 25.000 anggota yang tersebar di Indramayu, Subang, dan Cirebon dengan aset hingga Rp 40 miliar lebih.
Guna meningkatkan pelayanan terhadap para anggotanya, Supriyadi menambahkan, Primkopti Indramayu kini memiliki gedung baru di Jalan Gatot Subroto, Indramayu yang akan diresmikan Kamis (31/10/2013). Sebelumnya, Gedung Primkopti bersatu dengan Gedung KSP Mitra Jasa di Jalan Jendral Sudirman, Indramayu. (A-192/A_88)***
Posting Komentar