IBU KOTA NEGARA, ANTARA JAKARTA – KARAWANG | Part 1

Posting Komentar
Jakarta Sea wall Development (photo: Waterfronts NL)
Jakarta ♞ Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memperkirakan, nilai investasi reklamasi pantai di pesisir utara Jakarta dan pembangunan tanggul raksasa atau Giant Sea Wall akan menelan biaya sebesar Rp 300 triliun. Meski begitu, ia mengklaim sudah ada puluhan investor yang bersedia menggarap proyek tersebut. “Investor berduyun-duyun antre mengajukan pembangunannya. Nilai investasinya belum dihitung, tapi diperkirakan di atas Rp 300 triliun,” ujar Jokowi, saat rapat dengan pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (12/12).


Pemerintah Provinsi Jakarta menargetkan proyek pembangunan ini akan rampung dalam 10 tahun. Diakui Jokowi, banyaknya investor yang antre karena yakin akan memperoleh keuntungan yang besar dari proyek ini. “Coba nguruk pantai atau laut itu hanya berapa? Paling habis Rp 4-6 juta per meter. Tanya saja dijual berapa sama mereka. Kenapa mereka antre, karena mereka tahu untungnya,” kata Jokowi. Dikatakan para investor yang tertarik proyek ini nantinya tetap akan diseleksi. Jokowi ingin memastikan bahwa investor memiliki dana yang cukup. “Banyak yang sudah antre. Saya mau liat betul duitnya, kalau betul punya duit, 10 tahun rampung lah,” ucapnya.


Ditambahkan Jokowi, saat ini kota-kota di negara lain juga telah memiliki kota baru seperti yang akan dibangun di utara Jakarta ini nantinya. Namun, Jakarta bukan mencontek, melainkan belajar dan akan lebih baik dari yang sudah ada. “Kita bukan tiru-tiru, tapi belajar. Dan yang kita punya lebih baik dari mereka,” kata Jokowi.

Selain itu, dari 5.100 hektar lahan baru yang akan dibuat hanya 45 persen saja yang boleh dijual. Semantara 55 persen diantaranya harus digunakan untuk infrastruktur, Ruang Terbuka Hijau (RTH), waduk air baik, serta fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum). “Kita tidak keluar uang, tapi kita dapat 250 hektar atau lima persen dari lahan baru,” tandas Jokowi.


Melihat ucapan Jokowi tersebut, tampaknya tidak ada harapan Ibukota Negara dipindahkan dari Jakarta. Apalagi pemerintah juga akan membangun sistem pertahanan bawah tanah modern di sekitar Monas. Tidak itu saja, Pemerintah Jakarta dan TNI juga menyiapkan lahan seluas 200 hektar di kawasan Marunda yang bisa digunakan untuk peluncuran amphibi. “Di Marunda itu luasnya lebih dari 200 hektar, sebagian wilayah pantainya itu juga nanti bisa digunakan untuk meluncurnya amphibi ke laut. Memang, hal-hal tersebut harusnya sudah kita rancang,” kata Jokowi.


Sumber : http://abarky.blogspot.com/2013/12/ibu-kota-negara-antara-jakarta-karawang.html
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar