Mengusir ASTEROID dengan NUKLIR

Posting Komentar
Hypervelocity Nuclear Interceptor Proposed for Asteroid Impactors

Hypervelocity Asteroid Intercept Vehicle ( HAIV ) arsitektur misi yang bertujuan untuk secara optimal fragmen dan membubarkan berbahaya objek dekat Bumi ( Neos ) menggunakan hypervelocity penabrak kinetik dikombinasikan dengan ledakan nuklir bawah permukaan telah dikembangkan oleh Asteroid Lendutan Research Center ( ADRC ) , Iowa state University , melalui 2.011 NASA Institute for Advanced Concepts ( NIAC ) Studi Tahap I .

Profesor Bong Wie, Direktur ADRC, baru-baru ini diberikan $ 100K penghargaan dari program NIAC untuk melanjutkan pengembangan HAIV ke Tahap II . Usulan , yang berjudul " Optimal Penyebaran Objek Dekat Bumi , " adalah salah satu dari 30 proposal yang dipilih untuk pendanaan di bawah program NIAC .

Sistem HAIV yang diusulkan terdiri dari dua spacecrafts mengikuti satu sama lain . Yang pertama akan memberikan dampak yang tepat kinetik energi kawah agar yang kedua untuk secara efisien mengganggu NEO , mengeksploitasi efektivitas melekat dari ledakan nuklir bawah permukaan . Misalnya, diketahui bahwa ledakan nuklir 300 kt generik pada kedalaman 3 m dari ledakan setara dengan ledakan kontak sederhana sekitar 6 Mt .

Namun, misi mencegat akan membutuhkan kecepatan dampak pada kisaran 10 sampai 30 km / s terhadap target asteroid. Kecepatan seperti itu tidak dapat dicapai dengan kendaraan peluncuran yang ada. Selain itu, kecepatan dampak penetrator terbatas pada kurang dari 300 m / s karena negara-of-the-art mekanisme sekering nuklir bisa hancur sebelum waktunya jika bepergian lebih cepat. Oleh karena itu teknologi hypervelocity interceptor / penetrator perlu secara signifikan maju untuk menggunakan pendekatan ini. 

Selama studi Tahap II, Wie dan ADRC akan mengambil keuntungan dari Design Center (IDC) Terpadu di NASA Goddard Space Flight Center untuk mengembangkan lebih lanjut, menyempurnakan, dan mengevaluasi arsitektur misi HAIV berbasis. Tujuan dari studi Tahap II adalah untuk memajukan teknologi HAIV dari Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL) dari 1-2 sampai 3 dan untuk memvalidasi teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan HAIV. Sebuah arsitektur misi demo jangka pendek (tidak membawa bahan peledak nuklir yang sebenarnya) juga akan dikembangkan.

Translate by Google Tranlater :D (y)
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar