Para ilmuwan, melalui Lancet Journal edisi 11 Juli 2014 menyatakan bahwa mereka optimistis telah berhasil mengembangkan vaksin penyakit demam berdarah dengue (DBD) pertama di dunia. Lebih dari 50 persen anak-anak yang diberi vaksin tersebut terbukti terlindungi dari penyakit DBD, penyakit yang disebabkan virus, yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti.
Saat ini tidak ada perawatan untuk mencegah demam berdarah, penyakit yang mempengaruhi lebih dari satu juta orang per tahun. Vaksin ini diharapkan dapat menjadi jawabannya.
Dalam uji coba tahap akhir, para peneliti dari lima pusat kota di Asia memberikan vaksin ini kepada 6.000 anak berusia antara 2-14 tahun.
Sebanyak 56 persen anak terlihat memiliki perlindungan terhadap virus pada akhir dua tahun terakhir.
Vaksin ini dinyatakan bekerja dengan baik, juga bagi anak-anak yang sudah pernah terkena virus tersebut sebelumnya.
Dan vaksin tersebut mampu mengurangi jumlah orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan mencegah 80 persen kasus kasus demam berdarah, komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa.
Penulis utama Dr Maria Rosario Capeding, dari Institut Penelitian Kedokteran Tropis di Filipina mengatakan kepada BBC, "Mengingat bahwa dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat di sebagian besar negara Asia, temuan ini memiliki potensi untuk memiliki dampak besar pada kesehatan masyarakat. Penurunan 56 persen adalah sangat berarti."
Sementara Prof Martin Hibberd dari London School of Hygiene dan Topical Medicine, yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan, "Dengue diteliti selama bertahun-tahun. Banyak negara menghabiskan uang dalam jumlah besar, mencoba untuk mencegah penyebaran penyakit ini."
Dia menyarankan orang-orang yang telah diberi vaksin harus dimonitor setidaknya selama lima tahun untuk memastikan vaksin tetap efektif dan aman.
Sumber : http://www.beritasatu.com/kesehatan/196396-para-ilmuwan-klaim-telah-temukan-vaksin-demam-berdarah.html
Posting Komentar