Fenomena Gunung Es. (Sumber : http://detektif-fisika-doni.blogspot.co.id) |
Fenomena 10 tahun pemerintahan SBY yang menggantikan kepemerintahan Megawati kala itu, dan berabgai partai baik itu partai oposisi atau partai pendukung, sangat beranekaragam namun semuanya tidak terlalu menimbulkan "panas'nya suhu politik.
Setelah 10 tahun berlalu, Prabowo dan Jokowi dalam permainan baru politik Indonesia. Yang walaupun dibelakang keduanya banyak partai politik yang membisiki maksud - maksud keduanya itu. Namun, sikap yang dilakukan oleh SBY berbeda kala itu, yaitu dengan tidak mendukung keduanya.
Alhasil, pada "pertempuran" pemilihan gubernur DKI 2017 ini sang maestro turun gunung. Dengan sering kembali muncul di layar kaca. Karena anak SBY mencalonkan diri menjadi gubernur DKI 2017. Peta politik Indonesia kali ini semakin membuat Saya pusing. Saya tahu bahwa politik Indonesia akan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Sebagai negara Non Blok, Indonesia berhak menentukan sikapnya. Bebas mau bermanja - manja dengan siapa saja. Mau ke China, Rusia, Amerika? bebas. Karena Indonesia negara Non Blok. Apa konsekuensinya? banyak organisasi, partai politik yang dikendarai oleh negara - negara yang memiliki kepenrtingan dan keperawanan Indonesia.
Pak Jokowi memiliki sikap yang sebetulnya sudah Kita maklumi bersama, namun dalam dunia politik seret menyeret masalah itu akan ada. Kita berhak menentukan macam - macam kehijakan hari ini, mungkin kabinet yang akan datang yang akan mengusut dan mencari celah kita suatu saat nanti.
Politik negeri ini semakin tak menentu arah, ketika agama terbesar di Indonesia mulai merasakan kekhawatirannya. Agama yang rahmatan lil'alamin ini disusupi oleh banyak kader, dan tokoh - tokohnya diberikan berbagai jabatan untuk membuat semu Islam itu sebenarnya.
Jika sepeninggalan Nabi Muhammad SAW yang kemudian digantikan khulafaur rasyidin Abu Bakar RA. Ada sebgian kelompok yang dia setiap hari shalat, setiap hari mengerjakan shalat lail, namun menolak membayar zakat. Abu Bakar RA memerangi kelompok tersebut, dan atas izin Allah kebenaran akan mengalahkan kebathilan.
Jika, Islam sebagai penataan hidup ini terus menerus dan masif di abu abukan, maka generasi muslim Indonesia akan tidak menentu dan bahkan mereka tidak mengenal lagi apa itu Islam, dan lebih menyukai kehidupan liberalisme seperti yang sedang kita alami sekarang.
Posting Komentar