Para ilmuwan di California menjelaskan tentang awal terjadinya Dr Timothy Sampson, salah satu peneliti di Institut Teknologi California, mengatakan, tikus itu secara genetis identik. Satu-satunya perbedaan adalah ada atau tidaknya mikrobiota usus.
"Sekarang kami cukup yakin bahwa bakteri usus mengatur dan menyebabkan gejala penyakit Parkinson," kata Sampson, seperti dilansir dari BBC, Jumat (23/6).
Para ilmuwan percaya bakteri melepaskan bahan kimia yang terlalu mengaktifkan bagian otak, yang menyebabkan kerusakan. Bakteri bisa memecah serat menjadi asam lemak. Ketidakseimbangan bahan kimia ini memicu sel kekebalan tubuh di otak yang menyebabkan tremor.
"Sekarang kami cukup yakin bahwa bakteri usus mengatur dan menyebabkan gejala penyakit Parkinson," kata Sampson, seperti dilansir dari BBC, Jumat (23/6).
Para ilmuwan percaya bakteri melepaskan bahan kimia yang terlalu mengaktifkan bagian otak, yang menyebabkan kerusakan. Bakteri bisa memecah serat menjadi asam lemak. Ketidakseimbangan bahan kimia ini memicu sel kekebalan tubuh di otak yang menyebabkan tremor.
"Kami telah menemukan untuk pertama kalinya sebuah hubungan biologis antara microbiome usus dan penyakit Parkinson. Secara umum, penelitian ini mengungkapkan penyakit neurodegenerative yang berasal dari usus. Bukan di otak seperti yang pernah dipikirkan sebelumnya," kata Dr Sarkis Mazmanian. yang diklaim bukan karena ada bakteri di otak, yang menyebabkan pasien megalami tremor dan sulit bergerak. Tetapi justru bakteri di usus.
Temuan ini dapat mengetahui cara baru mengobati penyakit Parkinson. Misalnya, mengonsumsi makanan kaya probiotik. Penelitian menggunakan tikus yang diprogram secara genetis untuk menghasilkan kadar protein alfa-synuclein yang sangat tinggi, yang dikaitkan dengan kerusakan pada otak pasien Parkinson.
Hewan dengan bakteri di usus saja yang mengalami gejala tremor. Tikus tanpa bakteri di usus tidak mengalami masalah apa pun. Tes lebih lanjut menunjukkan, bakteri transplantasi menyebabkan lebih banyak gejala daripada bakteri yang diambil dari orang sehat.
Temuan ini dapat mengetahui cara baru mengobati penyakit Parkinson. Misalnya, mengonsumsi makanan kaya probiotik. Penelitian menggunakan tikus yang diprogram secara genetis untuk menghasilkan kadar protein alfa-synuclein yang sangat tinggi, yang dikaitkan dengan kerusakan pada otak pasien Parkinson.
Hewan dengan bakteri di usus saja yang mengalami gejala tremor. Tikus tanpa bakteri di usus tidak mengalami masalah apa pun. Tes lebih lanjut menunjukkan, bakteri transplantasi menyebabkan lebih banyak gejala daripada bakteri yang diambil dari orang sehat.
Dr Timothy Sampson, salah satu peneliti di Institut Teknologi California, mengatakan, tikus itu secara genetis identik. Satu-satunya perbedaan adalah ada atau tidaknya mikrobiota usus.
"Sekarang kami cukup yakin bahwa bakteri usus mengatur dan menyebabkan gejala penyakit Parkinson," kata Sampson, seperti dilansir dari BBC, Jumat (23/6).
"Sekarang kami cukup yakin bahwa bakteri usus mengatur dan menyebabkan gejala penyakit Parkinson," kata Sampson, seperti dilansir dari BBC, Jumat (23/6).
Para ilmuwan percaya bakteri melepaskan bahan kimia yang terlalu mengaktifkan bagian otak, yang menyebabkan kerusakan. Bakteri bisa memecah serat menjadi asam lemak. Ketidakseimbangan bahan kimia ini memicu sel kekebalan tubuh di otak yang menyebabkan tremor.
"Kami telah menemukan untuk pertama kalinya sebuah hubungan biologis antara microbiome usus dan penyakit Parkinson. Secara umum, penelitian ini mengungkapkan penyakit neurodegenerative yang berasal dari usus. Bukan di otak seperti yang pernah dipikirkan sebelumnya," kata Dr Sarkis Mazmanian. (Analisa Daily)
"Kami telah menemukan untuk pertama kalinya sebuah hubungan biologis antara microbiome usus dan penyakit Parkinson. Secara umum, penelitian ini mengungkapkan penyakit neurodegenerative yang berasal dari usus. Bukan di otak seperti yang pernah dipikirkan sebelumnya," kata Dr Sarkis Mazmanian. (Analisa Daily)
Baca Juga :
- Apa Itu PayTren dan Bagaimana Cara Daftarnya
- Mahasiswa Unair Teliti Daun Putri Malu Sebagai Obat Anti Bakteri
Posting Komentar