Mengapa Musim Influenza di Australia Sangat Buruk?

Ilustrasi. (Sumber : Detik)

ImadAnalis. Ada kabar baik bagi warga Australia yang belakangan ini berjuang melawan flu: puncak musim flu yang buruk tampaknya telah berlalu di sebagian besar, atau mungkin di keseluruhan, wilayah Australia. Tapi karena masih terjadi kasus influenza yang lebih banyak dari biasanya, masih banyak penyakit yang berkeliaran di Australia.

Kami meminta ahli penyakit menular, yakni Profesor Peter Collignon dari Fakultas Kedokteran Australian National University (ANU) serta Profesor Allen Cheng dari Monash University dan Rumah Sakit Alfred untuk menjawab beberapa pertanyaan umum.

Seberapa parah musim flu tahun ini?
Profesor Collignon mengatakan, menilik hasil tes laboratorium, sudah ada lebih dari 2,5 kali lipat jumlah kasus influenza yang terkonfirmasi dibandingkan tahun lalu. Namun angka ini menyesatkan karena sebagian dari kenaikan tersebut disebabkan ketersediaan perangkat tes cepat (rapid test) untuk flu yang lebih banyak. 

Warga asal Canberra, Jennifer Thew meninggal akibat komplikasi dari influenza selama akhir pekan lalu. (Facebook). Profesor Collington menyebut, jumlah kunjungan ke rumah sakit dan dokter umum untuk kasus influenza adalah panduan yang jauh lebih baik dan data ini menunjukkan adanya kenaikan kasus flu sebesar 50 persen.

Tapi sulit untuk mengatakan angka pasti dari kenaikan ini hingga musim flu berakhir dan semua data dikumpulkan. Profesor Cheng memperkirakan secara total, sekitar 5 persen orang Australia akan mengalami flu tahun ini. 

Jumlah total kematian akibat flu belum diketahui. Angka yang dikumpulkan oleh program 7.30 ABC minggu lalu menunjukkan sejauh ini ada lebih dari 370 kematian akibat influenza yang terkonfirmasi dan tercatat di empat negara bagian. Banyak di antara kasus kematian itu terjadi di fasilitas perawatan anak dan usia lanjut.

Mengapa musim flu ini buruk?

Seiring dengan kematian dari musim influenza yang buruk tahun ini, banyak orang yang bertanya mengenai vaksi flu. Tampaknya, salah satu faktor kunci adalah kurang efektifnya vaksin flu dibandingkan perkiraan tahun ini.  Data awal menunjukkan vaksi flu hanya menawarkan perlindungan 15 sampai 20 persen, kata Profesor Collignon.

Ini berarti sebanyak 85 persen orang yang telah divaksinasi dan terpapar virus flu masih akan terinfeksi flu. "Untuk alasan apapun, vaksin flu ini sangat tidak efektif tahun ini." Seiring dengan meningkatnya angka kematian akibat kasus-kasus influenza yang mematikan ini, banyak pertanyaan diajukan mengenai vaksin flu.

Rata-rata, selama 10 tahun terakhir, vaksin flu telah berhasil melindungi sekitar 40 sampai 50 persen orang dari infeksi flu (secara substansial ini lebih kecil dibandingkan vaksin lain, seperti misalnya, vaksin campak, yang keefektifannya sekitar 90 persen).

Salah satu alasannya adalah virus influenza bisa bermutasi dengan cepat. Karena vaksin flu harus direncanakan dan diproduksi beberapa bulan sebelum dimulainya musim flu, sumber asal vaksin tersebut kemungkinan sudah tidak cocok lagi dengan sumber virus flu yang beredar. (Detik)

Baca juga :
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Related Posts