Ilustrasi. (Foto : https://www.alodokter.com) |
Imad Analis. Setiap ibu hamil, saat ini ketika menginjak usia kandungan pada minggu tertentu, maka baik dokter maupun bidan akan menyarankan untuk memeriksakan kadar Hemoglobin, kadar Guladarah, dan kadar Protein pada urin.
Kenapa ibu hamil harus periksa protein dalam urin?
Protein adalah salah satu zat penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan tubuh. Namun, jika jumlah protein dalam air seni menjadi berlebih, protein urine tersebut justru wajib diwaspadai.
Kelebihan protein urine pada ibu hamil bisa menjadi pertanda infeksi saluran kemih (ISK), kerusakan ginjal, atau gangguan tertentu lainnya. Protein urine juga bisa menjadi tanda preeklampsia, jika disertai tekanan darah tinggi. Proteinuria (kelebihan protein pada urin) cenderung terjadi jika ibu hamil menderita tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, hamil usia tua, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ginjal, berasal dari ras tertentu, mengonsumsi obat-obatan tertentu, menderita kelainan sistem imunitas, keracunan, atau trauma.
Preeklampsia khusus terjadi pada wanita hamil, memiliki beberapa gejala: peningkatan tekanan darah, pembengkakan pergelangan kaki dan tangan, serta protein pada urin. Meski tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah preeklampsia, perawatan antenatal yang baik bisa memastikan kondisi ini tidak memburuk. Preeklampsia paling umum terjadi pada kehamilan pertama.
Apa yang Harus Ibu Lakukan?
Preeklampsia tidak dapat dicegah secara pasti, sehingga tidak ada suatu teknik yang dapat mencegah terjadinya preeklampsia pada ibu hamil. Namun terdapat beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk membantu mengurangi resiko terjadinya preeklampsia seperti:
- kurangi atau hindari penggunaan garam di makanan
- minum cukup air putih 6-8 gelas sehari
- jangan konsumsi makanan junk food, atau makanan yang digoreng dengan minyak banyak
- istirahat cukup
- olahraga secara rutin
- jangan konsumsi alkohol
- kurangi atau hindari konsumsi makanan/ minuman cafein
- jaga higiene daerah vagina pada saat terjadi kehamilan, jangan biarkan menjadi lembab pada vagina, yang mana hal tersebut dapat mempermudah terjadinya infeksi pada saluran kemih
Setelah mengetahui tentang bahayanya kadar protein pada urin. Namun, ibu diharapkan tetap tenang dan selalu melakukan kontrol kepada dokter spesialis kandungan dan bidan pendamping.
Sumber :
- Alodokter. (2018) Waspadai Protein Urine Berlebih Pada Anak Dan Ibu Hamil. [Online]. Tersedia : https://www.alodokter.com/waspadai-protein-urine-berlebih-pada-anak-dan-ibu-hamil. (28 Juli 2018)
- Alodokter. (2018). Tanya dokter ; Cara mengatasi protein urine saat hamil. [Online]. Tersedia : https://www.alodokter.com/komunitas/topic/protein-urin-ginjal-3. (28 Juli 2018)
- Ibu dan Mama. (2018). Bila Preeklampsia Menghampiri…. [Online]. Tersedia : http://ibudanmama.com/kehamilan/ensiklopedia-kehamilan/bila-preeklampsia-menghampiri/. (28 Juli 2018)
Baca artikel :
- Kenapa Hand Dryer di Toilet Lebih Banyak Kumannya Dibanding Tisu?
- Satu Lagi Manfaat ASI, Hambat Pertumbuhan Bakteri Diare
- Lawan Bakteri Superbug, Manfaat Lain dari Minyak Kayu Manis
- 3 Mahasiswi UMP Ciptakan Gel Antijerawat dari Limbah Kulit Semangka
- Temuan Ratusan Ribu Vaksin Palsu Gegerkan China