Imad Analis. Pagi ini saya mendapat sebuah cerita baru, bagaimana daya pikat duniawi ini sungguh kuat. Alangkah bersyukurnya ketika saya mengajak istri untuk pindah ke Indramayu, dalam keadaan dimana saya belum memiliki apa-apa. Mungkin bagi istri saat itu adalah hal yang terberat baginya yaitu meninggalkan orangtua. Jauh dari orangtua bagi seorang anak perempuan memang sungguh berat. Tapi, alhamdulillah istri saya ikut kemauan saya untuk pindah ke Indramayu.
Ilustrasi. (Foto : https://dialektik.id) |
Saya jadi teringat sebuah surat dalam al qur'an QS An Nisa : 34 "Laki-laki adalah pemimpin atas wanita karena Allah telah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya. Maka wanita-wanita yang shalih adalah yang taat lagi memelihara diri di belakang suaminya sebagaimana Allah telah memelihara dirinya".
Ada kisah menarik bagi saya pada "Ke taatan Istri pada suami", dan sekali lagi saya bersykur memiliki istri yang "Taat" kepada Suami. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.
Setelah menikah, saya memutuskan untuk hijrah ke Indramayu. Karena pada saat itu, saya merasa di Indramayu bisa memberikan kehidupan yang lebih baik dari pada di Bandung. Janji Allah memang benar. Allah memberikan nikmat yang dijanjikan kepada ummatnya. Iya, ketika istri ikut dengan saya, dan ikhlas menjalani kehidupan seadanya waktu itu. Allahpun menaikkan derajat Kami perlahan-lahan.
Siapa sangka, di Indramayu ada pembukaan lapangan kerja di RSUD, dan Istri saya ikut. Alhamdulillah, nikmat Allah. Istri saya diterima dan tidak membutuhkan waktu lama, istri saya saat ini sudah menjadi Pegawai Tetap di RSUD Indramayu.
Betul sekali, poin pada artikel ini adalah tentang "keimanan" akan janji Allah. Semoga artikel ini dapat memberikan cara pandang lain terhadap kehidupan rekan-rekan yang baru menginjak pada sebuah pernikahan. Allah