Degradasi Akidah Generasi Muslim. Saya merasa sedih ketika ada beberapa anak muda muslim yang mengutip ayat-ayat perjanjian baru untuk status media sosialnya. Memang benar ini hak asasi, tapi sebagai generasi muslim saya merasa "Bukan seharusnya seperti ini".
Semakin sistematisnya propaganda yang di cecar kepada generasi muslim. Sebagaimana generasi-generasi ini di arahkan untuk terus berfoya-foya dan tidak mendalami ajarannya. Islam yang mereka anut adalah Islam permukaannya saja, topengnya saja.
Banyak kegiatan-kegiatan yang diadakan untuk diikuti oleh generasi muda Islam Indonesia khususnya dalam konteks penyimpangan akidah. Misalnya, Merayakan ulang tahun, Perayaan Valentine, Mengucapkan Selamat Hari Natal, Selamat Tahun Baru, dan sebagainya.
Dan, saya lebih kaget sampai-sampai teman saya sendiri ikut mengutip sebagian ayat-ayat perjanjian baru untuk dimuat di media sosialnya, sampai sekarang ada dua orang. Ya Allah, koq bisa seperti ini. Ini bukan fitnah, ini teman saya sendiri. Yang pertama adalah teman ketika kuliah, dia perempuan, saat saya tanya, "Wah, koq mengutip dari Injil?", dia kaget dan langsung menghapusnya. Sedangkan yang baru ini, dia laki-laki, membuat status dalam facebook seperti ini "Hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang (timotius 4:15)", Saya tanya "Timotius salah satu surat dalam kitab perjanjian baru ya kang... 🙏🙏🙏" dia menjawab, "Iy kng krna cari yg barnabas sudah ga ada di edaraannya...." Deg,,, Ya Allah, ampuni saya yang cuma hanya bisa DIAM melihat ini.
Setelah itu saya cek apakah beliau ini non muslim, jika non muslim bagi saya tidak masalah. Tapi setelah saya cek, ternyata dia MUSLIM TULEN. Saya tanya ke teman saya yang juga dekat dengan dia, temen saya menjawab " Cuma Quotes brother". JLEB....
Cara berfikir saya adalah, jika untuk Quotes bisa saja menggunakan ucapan Rasulullah, Sahabat, cendekiawan muslim lainnya. Tujuannya, selain dakwah juga mempertebal IMAN kita.
Saya jadi teringat sebuah hadits demikian :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ
“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya” (HR Tirmidzi, hasan)
Dari Ibn Umar beliau berkata, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR Abu Dawud, hasan)
Maksud dari hadits yaitu dalam bentuk :
Ini semua termasuk perbuatan menyerupai orang kafir yang sebenar-benarnya, karena adanya kesesuaian dalam perkara fisik maupun batin, maka (siapa yang melakukan perbuatan ini) termasuk dalam golongan mereka. Wallahu'alam.
Jika, pada artikel ini saya menyinggung teman-teman. Mohon maaf, karena saya yang masih miskin ilmu. Semoga di maafkan.
Penjelasan hadits dikutip dari :
Muslim.or.id. (2018). Fatwa Ulama: Batasan Dalam Menyerupai Orang Kafir. [Online]. Tersedia : https://muslim.or.id/22750-fatwa-ulama-batasan-dalam-menyerupai-orang-kafir.html. (08 Desember 2018)
Banyak kegiatan-kegiatan yang diadakan untuk diikuti oleh generasi muda Islam Indonesia khususnya dalam konteks penyimpangan akidah. Misalnya, Merayakan ulang tahun, Perayaan Valentine, Mengucapkan Selamat Hari Natal, Selamat Tahun Baru, dan sebagainya.
Dan, saya lebih kaget sampai-sampai teman saya sendiri ikut mengutip sebagian ayat-ayat perjanjian baru untuk dimuat di media sosialnya, sampai sekarang ada dua orang. Ya Allah, koq bisa seperti ini. Ini bukan fitnah, ini teman saya sendiri. Yang pertama adalah teman ketika kuliah, dia perempuan, saat saya tanya, "Wah, koq mengutip dari Injil?", dia kaget dan langsung menghapusnya. Sedangkan yang baru ini, dia laki-laki, membuat status dalam facebook seperti ini "Hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang (timotius 4:15)", Saya tanya "Timotius salah satu surat dalam kitab perjanjian baru ya kang... 🙏🙏🙏" dia menjawab, "Iy kng krna cari yg barnabas sudah ga ada di edaraannya...." Deg,,, Ya Allah, ampuni saya yang cuma hanya bisa DIAM melihat ini.
Setelah itu saya cek apakah beliau ini non muslim, jika non muslim bagi saya tidak masalah. Tapi setelah saya cek, ternyata dia MUSLIM TULEN. Saya tanya ke teman saya yang juga dekat dengan dia, temen saya menjawab " Cuma Quotes brother". JLEB....
Cara berfikir saya adalah, jika untuk Quotes bisa saja menggunakan ucapan Rasulullah, Sahabat, cendekiawan muslim lainnya. Tujuannya, selain dakwah juga mempertebal IMAN kita.
Al Qur'an. (Foto : https://www.freepik.com) |
Saya jadi teringat sebuah hadits demikian :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا لَا تَشَبَّهُوا بِالْيَهُودِ وَلَا بِالنَّصَارَى فَإِنَّ تَسْلِيمَ الْيَهُودِ الْإِشَارَةُ بِالْأَصَابِعِ وَتَسْلِيمَ النَّصَارَى الْإِشَارَةُ بِالْأَكُفِّ
“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya” (HR Tirmidzi, hasan)
Dari Ibn Umar beliau berkata, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR Abu Dawud, hasan)
Maksud dari hadits yaitu dalam bentuk :
- Berpenampilan dengan pakaian mereka
- Berperilaku seperti gaya hidup mereka
- Beretika dengan etika mereka
- Berjalan di atas jalan hidup dan petunjuk mereka
- Berpakaian seperti pakaian mereka
- Dan mengikuti sebagian perilaku mereka (yang khusus)
Ini semua termasuk perbuatan menyerupai orang kafir yang sebenar-benarnya, karena adanya kesesuaian dalam perkara fisik maupun batin, maka (siapa yang melakukan perbuatan ini) termasuk dalam golongan mereka. Wallahu'alam.
Jika, pada artikel ini saya menyinggung teman-teman. Mohon maaf, karena saya yang masih miskin ilmu. Semoga di maafkan.
Penjelasan hadits dikutip dari :
Muslim.or.id. (2018). Fatwa Ulama: Batasan Dalam Menyerupai Orang Kafir. [Online]. Tersedia : https://muslim.or.id/22750-fatwa-ulama-batasan-dalam-menyerupai-orang-kafir.html. (08 Desember 2018)