Banjir "Mengancam" Indramayu Kota, Air Sudah Meluber di Griya Asri dan Islamic Center. Tingginya curah hujan di daerah Majalengka dan sekitarnya, membuat warga di kabupaten Indramayu was-was. Debit air yang terus meningkat membuat bendungan Renteng tidak kuat menahan banyaknya jumlah air yang datang, sehingga mau tidak mau, air dialirkan ke Cimanuk. Padahal kemarin, Bupati Indramayu, H. Supendi secara khusus mendatangi pengelola Bendung Renteng untuk membagi air tersebut ke aliran sungai lain.
Namun, apalah daya air terus bergerak mengikuti alurnya. Saat ini, semua warga yang berada di aliran sungai Cimanuk terus waspada dan yang sudah terendam mengungsi ke sanak saudara. Ini adalah pertanda bahwa, setiap pembangunan harus dibarengi dengan jalan keluar ketika bencana seperti ini melanda.
Griya Asri Tergenang sampai Islamic Center, Indramayu WASPADA
Griya Asri merupakan komplek perumahan yang berada di Pekandangan, Simpang Lima Indramayu Kota. Komplek tersebut berdekatan dengan aliran sungai Cimanuk, sehingga dampaknya sangat terasa ketika debit air di Cimanuk tidak tertampung dengan maksimal. Perlu rekan-rekan ketahui bahwa, aliran sungai Cimanuk yang berada di daerah pekandangan adalah Sungai Cimanuk lama yang sudah tidak dioperasikan secara maksimal. Meluapnya air Cimanuk dari aliran sungai yang baru tidak tertampung, sehingga air pun di alirkan ke berbagai sungai kecil untuk memecah jumlah debit ait tersebut.
Genangan air juga terlihat nyata di jalan Soekarno-Hatta, atau kita tahunya adalah jalan Sindang - Bunderan Mangga, debit air juga sudah menggenangi jalan tersebut. Terlihat dari pantauan, air sudah membanjiri dan sekitar 30 cm di depan MAN Indramayu sampai dengan Islamic Center air terlihat menggenang.
Untuk saat ini, daerah-daerah di Kepandean, karang malang dan yang lainnya di Indramayu Kota masih aman. Jika, saja air sudah tidak terbendung dan meluap, air akan di alirkan dengan terpaksa ke daerah Balongan. Seperti banjir 2014 tahun lalu. Ketika debit air sudah tidak bisa ditahan, maka air dialirkan ke Balongan.
Waswas Warga Indramayu Mengungsi
Saya kutip berita dari Liputan6, Petugas Gabungan dari TNI, POLRI dan BPBD terus memantau perkembangan banjir. Selain itu BPBD juga mendirikan tenda darurat di Plumbon. Warga yang terdampak banjir bisa beralih ke tenda pengungsian.
Akibat luapan Sungai Cimanuk, sedikitnya ada 2.000 rumah warga dan 2.026 kepala keluarga yang terdampak. Data sementara menyebutkan luapan banjir terjadi di sembilan titik lokasi di sepanjang DAS Cimanuk di empat desa tersebut.
Semoga banjir cepat surut, dan pemerinta menemukan solusi yang tepat dan jangka panjang agar tidak terjadi di kemudian hari. Ammin.