Sehingga tangan dan badannya seperti dipenuhi sisik. Belum ulang dari kulit Andi keluar nanah yang luar biasa bau amis.
Andi adalah warga Desa Limpas, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu. Penyakit itu keluar sejak 2 bulan lalu.
Dari bau amis nanah itu hingga menyebabkan lalat. Andi terhitung mengaku semua tubuhnya gatal dan seperti terbakar.
“Kata dokter penyakitnya itu eritroderma, menjadi penyakit kulit begitu. Katanya terkecuali tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian,” ujar Kakak Mohammad Andi, Tarya (33).
Kejadian itu terus berulang dan menyiksa Mohammad Andi walau pihak keluarga telah berupaya semampunya seperti memandikan Mohammad Andi bersama dengan sabun anti bakteri bersama dengan harga mahal. Sampai memberinya salep lantas berjemur di bawah matahari.
Hasilnya sia-sia. Kulit Andi makin parah.
“Untuk aktifitas termasuk terganggu dan tidak bisa apa-apa,” ujarnya.
Beruntung, sesudah viral di sarana sosial, pemerintah setempat cepat tanggap. Diceritakan Tarya, adiknya itu segera ditangani dan dijemput untuk dirawat di RSUD Indramayu.
Kini situasi Mohammad Andi sudah berangsur membaik, sisik yang ditimbulkan oleh kulitnya yang mengelupas sudah hilang.
Namun, dianggap Mohammad Andi, ia masih menjadi gatal di seluruh tubuhnya walau kini sudah tidak kembali mengeluarkan nanah.
“Baru pulang tempo hari berasal dari RSUD Indramayu. Sebelumnya dirawat selama 6 hari,” ucapnya.
Tarya mengatakan, penyakit yang diderita adiknya itu berawal waktu ia mengalami kecelakaan motor terhadap Juni 2020 lalu.
Namun, terhadap bulan selanjutnya menjadi nampak tanda-tanda layaknya bintik-bintik lantas membengkak hingga paling akhir mengeluarkan nanah.
Karena penyakitnya makin parah dan tidak tersedia yang mengurus, Tarya sesudah itu menjaga adik bungsunya itu di kediamannya.
Mohammad Andi sendiri belum menikah dan hanya seorang buruh di pabrik tempe. Ia anak yatim piatu dan tinggal seorang diri di tempat tinggal peninggalan orang tuanya. (Sumber : Jakarta. Suara)
Posting Komentar