Indramayu Zona Merah COVID-19 ; Harapan Untuk Indonesia Pulih. Sebagai orang yang juga ikut andil dalam berjuang dalam penanganan COVID-19 di Indramayu Barat, Saya melihat pertumbuhan infeksi COVID-19 ini sangat menghawatirkan. Kenapa sebab? karena banyak yang menganggap COVID-19 ini adalah bagian konspirasi mungkin ya, atau ada juga yang menganggap tidak usah memakai masker seperti itu ya, tubuh kita dengan sendirinya akan baik-baik saja.
Indramayu Menjadi Kabupaten dengan Zona Merah di Jawa Barat
Bagi saya, penyebaran COVID-19 ini ibarat fenomena gunung es. Sebetulnya banyak orang dengan tanpa gejala, begitulan anggapan saya yang setiap hari melihat banyaknya hasil dengan rapid positif baik itu IgG atau IgM nya saja atau kedua-duanya.
Setiap yang melakukan pemeriksaan rapid dengan IgG / IgM positif, kami memiliki protokol untuk langsung melakukan swab untuk pasien tersebut, tanpa dikenakan biaya sepeserpun karena sampel tersebut akan dikirim ke Dinas Kesehatan Indramayu.
Di beberapa Rumah Sakit rujukkan COVID-19 di Indramayu sendiri, ruangan isolasi COVID-19 sudah penuh beberapa hari ini. Tidak terkecuali di tempat saya bekerja sampai-sampai waiting list dan mau tidak mau harus membuka ruangan baru untuk menampung lonjakan pasien COVID-19 ini.
Indramayu ditetapkan menjadi Zona Merah sejak 5 Desember 2020 yang disebabkan meningkatnya jumlah kasus positif di Indramayu. Selain itu, banyak juga yang sudah dinyatakan sembuh namun harus tetap menjaga jarak aman dan juga sering mencuci tangan dan tetap mengenakan masker saat bepergian untuk suatu keperluan yang penting.
Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dan Mengenakan Masker
Saat ini pemerintah terus menerus menghimbau agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan, walaupun pada kenyataan dilapangannya banyak juga masyarakat yang abai dan acuh dengan santai tidak memakai masker, dan tidak menjaga jarak.
Pemerintah daerah hanya menhimbau melalui surat yang beredar melalui WA Grup keluarga saja, belum melakukan punihment bagi mereka yang melanggar. Andai saja masyarakat kita tidak abai terhadap hal yang penting ini minimal dirinya peduli dengan keluarganya walaupun dirinya tidak percaya COVID-19.
Posting Komentar