Pasca Kalah di Pilkada, Konflik Internal Golkar Indramayu Kembali Memanas, Musda Minta Diulang. Polemik internal di kubu DPD Partai Golkar Indramayu lagi mencuat seusai pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
Bendera Partai GOLKAR. (Foto : https://www.pikiran-rakyat.com/) |
Melalui surat no 150/DPD Golkar/XII/2020, DPD Golkar Kabupaten Indramayu meminta persetujuan untuk dilaksanakannya Musyawarah Daerah (Musda) lagi di Kantor DPD Golkar Jawa Barat pada tanggal 16 Desember 2020.
Surat itu ditandatangani oleh Plt Ketua DPD Partai Golkar Indramayu Aria Girinaya dan Plt Sekretaris DPD Partai Golkar Indramayu Hilal Hilmawan per tanggal 11 Desember 2020.
Di sisi lain, sebanyak 18 Pimpinan Kecamatan (PK) perlihatkan sikap dan dukungan kepada DPP Partai Golkar untuk mengesahkan hasil Musda X DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu yang di awalnya udah digelar.
Dalam Musda itu, secara aklamasi, Syaefudin dinyatakan sebagai ketua terpilih pada 16 Juli 2020.
"Kami berasal dari Pengurus PK Kecamatan Arahan bersama dengan 17 PK lainnya, meminta kepada DPP Partai Golkar melalui Mahkamah Partai untuk segera mengesahkan Musda X yang dilaksanakan pada 16 Juli 2020 kemarin," kata Ketua PK Golkar Kecamatan Arahan, Sastro Miharjo kepada awak media, Minggu (13/12/2020).
Sastro Miharjo mengatakan, perihal ini sebagai upaya menyelamatkan dan mempertahankan kejayaan Golkar untuk pada agenda politik berikutnya.
Mengingat di dalam Pilkada Indramayu 2020 kemarin, Paslon Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat kalah sesudah keluarnya hasil quick count atau kalkulasi cepat.
Quick count yang dirilis oleh instansi survei Indikator Politik itu perlihatkan Paslon Nina Agustina Dai Bachtiar-Lucky Hakim (PDI Perjuangan, Gerindra, NasDem) sebagai pemenang bersama dengan perolehan nada 37,45 persen.
Sedangkan Paslon Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat yang diusung Partai Golkar berada diurutan ke-2 bersama dengan 29,35 persen.
Kekalahan Partai Golkar pada Pilkada di Pantura Jabar ini pun menjadi pukulan berat sesudah di awalnya kokoh berkuasa sepanjang 20 tahun lamanya.
Sastro Miharjo memandang, udah berlangsung kelemahan yang berujung perpecahan di internal Partai Golkar Indramayu supaya menyebabkan kekalahan.
Perpecahan itu, dinilai dia, berasal berasal dari polemik hasil Musda X yang sampai saat ini belum mengeluarkan ketetapan akhir.
"Jika Mahkamah Partai tidak segera menentukan secara adil, maka kami pengurus PK dan PD akan menyambangi DPP di Jakarta sebagai wujud kecintaan kami pada partai," ujar dia. (Sumber : Tribunnews Cirebon)
Posting Komentar