Imadanalis Blog - Setelah saya menjadi pembicara di event nasional itu, saya mendapat apresiasi dari senior-senior di DPW Jabar. Agak canggung memang, saya yang baru masuk ke DPW sudah mengemban tugas seperti ini.
Pada kegiatan tersebut, junior di DPW memang bukan hanya ada saya, melainkan ada Kang Bayu dan Teh Dini. Ketiganya mengisi acara webinar tingkat Nasional, anak-anak muda yang keren, kecuali saya sudah berusia diatas 30 tahun, hahaha.
Jika, saya membuat acara di DPC sendiri, kemudian saya menjadi Pembicara juga, rasa-rasanya hal ini akan di cap sebagai aji mumpung, ingin terkenal dsb. Loh, emang ada orang yang berifir seperti itu? Ada, tentu saja ada.
Sebabnya apa? jangan sampai mengambil kesimpulan sendiri loh. Jadi, ceritanya, waktu itu kita akan mengadakan seminar, saya ingin menjadikan temen saya yang sudah menjadi dosen di universitas unutuk jadi pembicara, tapi dibantah dengan ucapan, "belum layak jadi pembicara", padahal temen saya ini sudah sering jadi narasumber di berbagai seminar OP.
Saat itu, saya hanya bisa geleng-geleng kepala, tidak bisa berargumen lagi, karena yang mengatakan hal tersebut ketua panitia eventnya.
Makanya, ketika saya sendiri sebagai ketua di daerah saya sendiri, tidak sekalipun terfikirkan untuk menjadikan diri saya sendiri sebagai narasumber, apalah saya? Mungkin, belum layak dari segalanya.
Biarkan orang lain yang menceritakan saya seperti apa. Bukan dari mulut saya sendiri. Sebaik-baiknya kita menutupi sikap buruk, orang akan menilai dari cara kita memperlakukan orang lain.
Posting Komentar