IMAD ANALIS - Hari ini perjalanan menjemput anak pertama dari rumah neneknya di desa Mangunjaya, Anjatan.
Saat sore hari, melintas jalan Bugis - Kopyah, terlihat jelas betapa indahnya matahari yang mulai terbenam diantara kabut, eh asap bakar jerami itu.
Beberapa hari ini, memang cuaca menurut @infoBMKG tengah mengalami panas ekstrim, diberbagai belahan dunia bahkan sangat ekstrim, begitu juga dengan pulau jawa.
Alhamdulillah, Allah masih memberikan keindahan alam nya melalui mata ini. Mata yang walaupun sudah mulai rabun, tidak dipungkiri bahwa mata ini membutuhkan kacamata untuk melihat jelasnya keindahan ciptaanmu.
Ciptaan Mu yang indah, akan mengusik manusia 'bodoh' yang tidak mensyukuri atas nikmat-nikmat Mu yang sekian banyaknya.
Lukisan alam yang saya dokumentasikan ini sangatlah indah. Kuning lembayung menggores angkasa, mewarnai sebagian awan yang mulai menghitam.
Saya tersadar bahwa, perjalanan kali ini masih 1 jam lagi menuju Indramayu. Namun demikian, dengan hadiah yang Allah berikan sore ini, saya bersyukur atas nikmatmu yang telah kurasakan ini.
Saya teringat, hidayah Allah itu langka, di usia yang ke 36 ini saya baru merasakan ada sentuhan masuk ke dalam hati terdalam betapa besarnya karuniamu.
Dalam sebuah postingan yang pernah saya lihat, ketika usia kita lebih dari 40 tahun, hidayah Allah itu akan sulit diterima oleh hati kita. Alhamdulillah, saya merasaka ada getaran yang masuk ke dalam relug hati ini, apakah itu hidayah? entahlah.
Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini setelah 'tertampar' kenyataan bahwa ada hal yang tidak semestinya terjadi pada saya, saya merasa bahwa harus merubah diri ini menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Semoga, saya selalu menempatkan Allah diatas segalanya. Allah lagi, Allah lagi, Allah lagi, Inshallah.
Posting Komentar