Foto : microbenotes.com |
IMADANALIS - Serum dan plasma adalah komponen penting dari darah dan memiliki komposisi molekuler yang berbeda serta digunakan secara berbeda dalam bidang medis dan penelitian.
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan antara serum dan plasma serta menjawab pertanyaan yang paling sering diajukan.
Apa Itu Serum vs Plasma?
- Darah terdiri dari sel darah merah dan putih, trombosit, dan bagian cair, yang disebut plasma.
- Serum adalah cairan darah tanpa faktor pembekuan; plasma mengandung faktor-faktor ini.
- Plasma digunakan dalam penelitian medis, termasuk ELISA, untuk mengukur berbagai analit.
- Kedua jenis sampel ini memiliki komposisi air, elektrolit, hormon, limbah, nutrisi, gas, dan protein.
Cara Mengumpulkan Serum vs Plasma
Pengumpulan Serum:
- Pakai peralatan pelindung diri.
- Bersihkan situs venipunktur dengan antiseptik yang sesuai.
- Lakukan venipunktur dan kumpulkan darah ke dalam tabung.
- Biarkan tabung tidak terganggu pada suhu ruangan selama 15–30 menit.
- Setelah pembekuan, sentrifus tabung untuk memisahkan serum.
- Pipet serum ke tabung baru dan beri label "serum."
Pengumpulan Plasma:
- Pakai peralatan pelindung diri.
- Bersihkan situs venipunktur dengan antiseptik yang sesuai.
- Lakukan venipunktur dan kumpulkan darah ke dalam tabung yang berisi antikoagulan.
- Inversi tabung 5-10 kali untuk mencampur antikoagulan dengan darah.
- Pastikan tabung terisi penuh untuk menghindari faktor pelarutan yang berlebihan.
- Sentrifus sampel untuk memisahkan plasma.
- Pipet plasma ke tabung baru dan beri label "plasma."
Tingkat Zinc dalam Serum & Plasma
- Zinc ada dalam bentuk plasma dan serum dalam tubuh manusia.
- Zinc merupakan mineral penting yang berperan dalam berbagai proses fisiologis.
- Konsentrasi zinc dalam plasma sedikit lebih tinggi daripada dalam serum karena beberapa zinc dilepaskan selama proses pemisahan serum.
Tabung Phlebotomy yang Menghasilkan Plasma vs Serum
- Tabung berwarna biru muda, hijau, atau lavender digunakan untuk plasma karena mengandung antikoagulan.
- Untuk pengumpulan serum, tabung berwarna merah atau emas (juga dikenal sebagai tabung harimau) digunakan, yang tidak mengandung antikoagulan.
Mengapa Enzim Diukur dalam Serum vs Plasma?
- Pengukuran enzim dapat dilakukan baik dalam serum maupun plasma.
- Serum biasanya dipilih untuk pengujian enzim karena beberapa enzim dapat terpengaruh oleh antikoagulan dalam plasma.
Menggunakan ELISA untuk Mengukur Analit dalam Serum & Plasma
- ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) adalah metode yang banyak digunakan untuk mengukur analit dalam serum dan plasma.
- Dengan menggunakan antibodi spesifik yang berikatan dengan analit target, ELISA memungkinkan deteksi dan kuantifikasi protein, hormon, dan molekul lain dalam biofluid ini.
- ELISA memberikan teknik yang sensitif dan dapat diandalkan untuk menilai konsentrasi analit dalam sampel serum dan plasma, memberikan wawasan tentang tingkat molekul tertentu dan implikasinya terhadap kesehatan dan penyakit.
Referensi:
- Lippi, G., & Plebani, M. (2012). Serum versus plasma: which is the better choice?. Clinical Chemistry and Laboratory Medicine, 50(9), 1523-1524.
- Van Der Meer, P. F., & Pietersz, R. N. (2016). Blood plasma and serum components. Wiley Encyclopedia of Blood Transfusion.
Penulis:
Sean Mac Fhearraigh, Ph.D. adalah salah satu pendiri Assay Genie dan saat ini menjabat sebagai Chief Technical Officer di perusahaan tersebut.
Sumber :
https://www.assaygenie.com/blog/serum-vs-plasma
Posting Komentar