Sejarah Kimia Farma

Posting Komentar
Gedung Kimia Farma Jakarta. (Foto : Homecare24)


Dalam laman resminya, KAEF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1817 dengan nama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Meski mengklaim sudah ada dari 1817. 

Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. 

Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. 

situs delpher.nl, jejak awal Kimia Farma justru terdeteksi di tahun 1866. Ketika itu koran Java Bode edisi 12 Januari 1866 memberitakan soal pendirian apotek di Batavia bernama Rijswijks-apotheek yang didirikan oleh dua apoteker, yakni August Friedrick Albrecht Rathkamp dan Nicolaas Johannes Raland. Apotek itu berada di bawah perusahaan Rathkamp & Co., Belakangan, apotek itu lebih dikenal dengan nama Rathkamp apotheek.


Sejak berdiri, apotek Rathkamp menjadi penyedia obat-obatan modern barat untuk penduduk Batavia kelas atas. Beberapa iklan dari Rathkamp juga terlihat di beberapa koran sepanjang hingga akhir abad ke-19. 


Ambil contoh iklan Rathkamp di Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië edisi 13 Mei 1907. Ketika itu Rathkamp mempromosikan obat-obatan dan sudah memiliki cabang di luar Batavia, tepatnya di Medan, Surabaya, Bandung, dan Makasar. Bahkan, pada 1922 induk perusahaan Rathkamp akan membuka apotek baru di Semarang.


Dengan melihat pada banyaknya cabang, mengindikasikan bahwa apotek itu termasuk yang cukup besar di masa kolonial. Apalagi, seluruh apotek berada di kota-kota penting Hindia Belanda. Sebab, tidak mudah untuk mendirikan perusahaan di masa kolonialisme Belanda. Hanya orang-orang bermodal saja yang mampu.

Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. 

Singkat cerita, perjalanan apotek itu terus berlanjut hingga ke era setelah kemerdekaan. Pada tahun 1958, perusahaan farmasi Rathkamp & Co., diambilalih pemerintah Indonesia imbas kebijakan nasionalisasi perusahaan Belanda. Sejak itu, nama perusahaan berubah menjadi Perusahaan Negara Farmasi Bhinneka Kimia Farma. Dan pada 16 Agustus 1971, Bhinneka Kimia Farma berubah menjadi PT Kimia Farma yang masih eksis hingga saat ini. 


Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).


Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia. 


Berdasarkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor AHU-0017895.AH.01.02 Tahun 2020 tanggal 28 Februari 2020 dan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0115053 tanggal 28 Februari serta tertuang dalam Akta Risalah RUPSLB Nomor 18 tanggal 18 September 2019, terjadi perubahan nama perusahaan yang semula PT Kimia Farma (Persero) Tbk menjadi PT Kimia Farma Tbk, efektif per tanggal 28 Februari 2020

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar