IMAD ANALIS - Saya tinggal di rumah dengan tipe 36/72. Maksudnya, luas bangunan 36 dan 72 luas lahan.
Design bawaan rumah tipe 36/72 yaitu dengan dua kamar, satu WC, dan satu ruang keluarga dengan sisa lahan di belakang yang cukup besar begitu juga dengan halaman depan yang cukup besar.
Saya beruntung karena memiliki rumah dengan tipe 36/72 ini halaman depannya sangat panjang, jadi cukup 1 satu mobil kecil.
Namun, pada artikel kali ini, saya akan menulis tentang tangga yang ada di dalam rumah saya.
Tangga diperlukan karena adanya kebutuhan ruangan tambahan, mengingat jumlah anak saya ada 3 jadi, saya membutuhkan kurang lebih 2 kamar tambahan.
Konsep rumah tumbuh saya terapkan karena mengingat uang yang kita punya memang terbatas, tidak bisa langsung renovasi besar.
Setiap renovasi besar harus menyiapkan dana yang besar juga. Namun, baik itu rumah tumbuh dan renovasi total memiliki plus minusnya.
Minusnya jika mengadopsi rumah tumbuh, saat pembuatan tangga ini akan merusak lantai bawah tangga.
Maksudnya bagaimana? Yups, lantai bawah tangga akan terkena imbas saat pengelasan saat pembuatan tangga.
Design tangga minimalis yang saya ambil membutuhkan pengelasan di dalam rumah saat proses pemasangan.
Walaupun sudah dialasi triplek, tetap saja ada percikan-percikan api yang lolos dan membuat lantai menjadi benjol benjol akibat percikan tersebut.
Untuk design tangga rumah saya, temen-temen bisa cek sendiri di foto tersebut.
Oke sekian dulu ya, artikelnya, karena saya bukan youtuber jadi saya hanya bisa menulis cerita ini di blog, hahaha.
Semoga menjadi inspirasi juga ya, :)
Posting Komentar