TIPS SEHAT : 6 Langkah Pengobatan Rasional

Posting Komentar


Dalam buku panduan, Guide to Good persfective, yang diterbitkan WHO tahun 1994, ada 6 langkah pengobatan rasional secara sistematis yang harus diterapkan secara berurutan dalam praktik pengobatan pasien, yaitu :

  1. Menentukan masalah dan diagnosis penyakit. Diagnosis serta identifikasi masalah harus ditegakkan secara akurat berdasarkan anamnesis (kumpulan informasi mengenai keluhan penyakit yang didapat dari pasien), pemeriksaan fisik yang seksama, dan pemeriksaan penunjang yang tepat.
  2. Menetapkan tujuan pengobatan. Tujuan disesuaikan dengan diagnosis penyakit yang mendasarinya.
  3. Memilih obat yang tepat. Pemilihan obat harus sepengetahuan dan kesepakatan dengan pasien. Pilihan penaganan dapat berupa non-farmakologik, yakni tanpa obat-obatan; pasien hanya diberikan nasihat untuk menjalani perubahan gaya hidup, diet, fisioterapi, atau psikoterapi.
  4. Kalaupun memerlukan penanganan farmakologik harus mempertimbangkan jenis obat, efektivitasnya, keamanan, kenyamanan, kecocokan obat, dan harga obat. Pertimbangan biaya pengobatanpun harus dibicarkan bersama-sama dengan pasien/keluarga pasien.
  5. Menulis resep. Resep obat berisi perintah dari penulisnya (dokter) kepada apotek/peracik obat sebagai pihak yang memberikan obat kepada pasien. Resep harus ditulis jelas, mudah dibaca, memuat informasi nama dan alamat penulis resep/dokter, tanggal peresepan, nama dan kekuatan obat, bentuk sediaan dan jumlahnya, cara pemakaian dan peringatan. Nama, umur pasien, serta alamat juga dicantumkan, kemudian dibubuhi paraf atau tanda tangan dokter.
  6. Memberi informasi yang adekuat. Terutama penjelasan mengenai aturan pakai, instruksi, efek samping, dan peringatan sehingga pasien paham dan mau menerima serta mematuhi pengobatan dan mempelajari cara minum obat yang benar. Informasi yang kurang jelas dan adekuat membuat pasien tidak menggunakan obatnya dengan benar, tidak teratur, atau bahkan tidak menggunakan obatnya sama sekali.
  7. Monitor/evaluasi pengobatan. Dengan melakukan pemantauan pengobatan untuk menilai hasil pengobatan. Apa yang harus dilakukan, kapan harus kembali ke dokter, kapan menghentikan pengobatan, dan sebagainya.



Sumber : Nakita-No. 652/Th.XIII/26 september – 2 Oktober 2011| Hal : 7 
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar