 |
| Ilustrasi Vaksin |
Tak seperti vaksin lain yang dibuat untuk mencegah serangan virus, vaksin Inovio dibuat untuk memperkuat sel imun dan melawan sel kanker serviks yang telah tumbuh.
Hingga saat ini kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua yang dialami oleh wanita. Kanker serviks telah emngakibatkan 493.000 kasus baru dan 274.000 kematian setiap tahun. Meski begitu, sekitar 10 - 25 persen wanita yang memiliki sel pra-kanker dalam serviksnya mampu menghilangkan sel tersebut dengan sendirinya.
"Tak jelas mengapa hal itu bisa terjadi," kata Joseph Kim, kepala eksekutif Inovio Pharmaceutical, seperti dilansir oleh Reuters (10/10).
Setelah diperiksa, tampaknya wanita-wanita tersebut memiliki tingkat kekebalan tubuh yang tinggi, bernama sel T yang mampu menghilangkan gen penyebab kanker E6 dan E7.
Tujuan perusahaan adalah mengembangkan vaksin yang mampu memperkuat sel kekebalan tubuh dan memberinya kemampuan membunuh gen penyebab kanker serviks.
Tim peneliti mengamati efek tiga vaksin bernama VGX-3100 pada 18 wanita yang telah menjalani operasi kanker. Vaksin ini mampu memproduksi sel T pada 14 wanita dalam jangka waktu dua tahun.
"Sel ini tak hanya berjumlah banyak. Mereka juga mampu mencari dan membunuh sel target," jelas Kim.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tak ada efek negatif yang disebabkan oleh tiga vaksin tersebut. Tes laboratorium menunjukkan lebih dari 90 persen wanita berhasil mengembangkan sel T untuk membunuh sel kanker.
Saat ini vaksin Inovio menjalani tes yang kedua dengan mengamati 150 wanita yang belum menjalani perawatan atau operasi kanker serviks sebelumnya. Hasil percobaan ini diharapkan sudah keluar pada tahun 2013.
Sumber : merdeka.com
Posting Komentar