Siput Helicidae di sebuah daun hijau -- PATRICK PLEUL / DPA / AFP | http://news.metrotvnews.com/ |
Metrotvnews.com, Washington: Obat eksperimental yang terbuat dari racun siput menunjukkan indikasi menjanjikan dalam mengurangi rasa sakit. Temuan ini menimbulkan harapan adanya obat penghilang rasa sakit yang tidak bersifat adiktif.
Obat ini, yang belum pernah diuji coba pada manusia, disebut 100 kali lebih kuat dari morfin atau gabapentin, yang selama ini digunakan dalam prosedur medis. Bahan aktif obat ini, yakni conotoxin, berasal dari siput yang banyak ditemukan di wilayah Pasifik Utara dan Samudera Hindia.
Siput laut ini dapat menusuk mangsanya dan menginjeksikan racun hingga lumpuh. Mereka pun lalu dapat dengan mudah memakan korban. Menurut kepala ilmuwan David Craik dari Universitas Queensland, seperti dilansir AFP, Ahad (16/3), protein yang diambil dari racun siput ini dapat menghasilkan lima senyawa eksperimental baru.
Uji coba salah satu senyawa dilakukan pada tikus, yang ternyata "dapat mengurangi rasa sakit secara signifikan. Ini merupakan tahapan penting yang dapat dijadikan cetak biru dalam pengembangan kelas terbaru obat-obatan pengurang rasa sakit," tutur Craik.
Racun siput ini dapat menghalangi saluran tertentu dalam syaraf, sehingga mengurangi rasa sakit. Cara kerjanya berbeda dari morfin atau hidrokordon, yang dapat memicu risiko ketagihan dan overdosis. "Kami belum tahu efek sampingnya, karena belum dicoba pada manusia. Tapi kami rasa obat ini aman," ucap dia, yang mengatakan uji coba pada manusia bisa dilakukan dua tahun lagi.
Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/2014/03/17/219864/obat-terbaru-dari-racun-siput-mampu-kurangi-rasa-sakit
Posting Komentar