http://plazamedis.com/ |
Tulisan ini saya tulis ulang dari majalah DOKTER KITA, Edisi 9- Thn IX - September 2014, halaman 20 - 21. Yang mau copy - paste, silahkan, dengan merujuk pada link weblog saya. Terimakasih.
Dapat pula nyeri hebat yang menyebabkan anak terlihat pucat, berkeringat, menangis, memegang perut dengan kuat. Pada beberapa kasus, nyeri perut pada anak disertai dengan gejala mual, muntah, penurunan nafsu makan, sakit kepala ataupun nyeri pada bagian tangan dan kaki.
Sakit perut bisa saja berkaitan dengan aktivitas makan, namun bisa pula tak berkaitan. Sakit perut berulang, berdasarkan penyebabnya dapat digolongkan menjadi organik dan fungsional. Masing - masing memiliki ciri sakit perut yang berbeda. Setidaknya ada beberapa jenis sakit perut berulang, yaitu :
1. DIPEPSI, Rasa sakit pada perut bagian atas (diatas pusat) tidak berhubungan dengan pola defekasi dan bentuk tinja. Rasa tidak nyaman dapat berupa rasa penuh , cepat kenyang, sering sendawa, mual atau muntah.
2. SINDROM USUS IRITABEL, Sakit perut atau rasa tidak nyaman yang berhubungan dengan perubahan pola defekasi dan bentuk tinja. Keluhan akan hilang setelah defekasi. Kemungkinan adanya kelainan organik perlu dipikirkan bila ditemukan rasa sakit pada malam hari, diare, perdarahan peranus, demam, atau penurunan berat badan.
3.'SAKIT PERUT FUNGSIONAL', Sakit dirasakan di daerah sekitar pusat, berlangsung secara tersu menerus pada anak usia sekolah atau remaja, tidak berhubungan dengan keadaan makan, defekasi, atau menstruasi. Beberapa anak dapat terganggu aktivitas sehari - harinya. Rasa sakit berlangsung kurang dari 1 jam, bahkan kadangkala hanya berlangsung beberapa menit. Rasa sakit umumnya tidak sampai membangunkan anak pada saat tidur, tetapi sakit yang dirasakan pada malam hari seringkali menyebabkan anak tidak dapat tidur. Anak umumnya mempunyai masalah emosi, sifat perfeksionis, kesulitan belajar, dan orang tua mempunyai harapan yang terlalu besar kepada anak. Anak sering pula mengeluh sakit kepala, mual (tanpa muntah), dan letih. Faktor psikologis berupa kecemasan dan depresi, gejala somatisasi, serta fobia sekolah harus ditelaah.
4. MIGREN PERUT, rasa sakit terutama di daerah garis tengah perut, berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari, diselingi periode tidak sakit selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Keluhan lain (minimal 2 keluhan) seperti sakit kepala, takut terhadap cahaya, riwayat migren di dalam keluarga, sakit kepala pada satu sisi, dan aura di awal serangan sakit.
5. EROFAGI, udara tertelan berlebihan yang menyebabkan perut distensi sehingga mengganggu masukan makan/minum. Anak sendawa berulang kali dan sering flatus. Keadaan ini seringkali tidak terlalu diperhatikan oleh orang tua. Keadaan ini perlu dipikirkan apabila ditemukan suara menelan berulang kali yang disertai keluhan tersebut diatas. Keluhan dan gejala klinis akan hilang pada saat tidur. Kecemasan anak dapat menyebabkan perilaku menelan secara berlebihan.
Tulisan ini saya tulis ulang dari majalah DOKTER KITA, Edisi 9- Thn IX - September 2014, halaman 20 - 21. Yang mau copy - paste, silahkan, dengan merujuk pada link weblog saya. Terimakasih.
1. DIPEPSI, Rasa sakit pada perut bagian atas (diatas pusat) tidak berhubungan dengan pola defekasi dan bentuk tinja. Rasa tidak nyaman dapat berupa rasa penuh , cepat kenyang, sering sendawa, mual atau muntah.
2. SINDROM USUS IRITABEL, Sakit perut atau rasa tidak nyaman yang berhubungan dengan perubahan pola defekasi dan bentuk tinja. Keluhan akan hilang setelah defekasi. Kemungkinan adanya kelainan organik perlu dipikirkan bila ditemukan rasa sakit pada malam hari, diare, perdarahan peranus, demam, atau penurunan berat badan.
3.'SAKIT PERUT FUNGSIONAL', Sakit dirasakan di daerah sekitar pusat, berlangsung secara tersu menerus pada anak usia sekolah atau remaja, tidak berhubungan dengan keadaan makan, defekasi, atau menstruasi. Beberapa anak dapat terganggu aktivitas sehari - harinya. Rasa sakit berlangsung kurang dari 1 jam, bahkan kadangkala hanya berlangsung beberapa menit. Rasa sakit umumnya tidak sampai membangunkan anak pada saat tidur, tetapi sakit yang dirasakan pada malam hari seringkali menyebabkan anak tidak dapat tidur. Anak umumnya mempunyai masalah emosi, sifat perfeksionis, kesulitan belajar, dan orang tua mempunyai harapan yang terlalu besar kepada anak. Anak sering pula mengeluh sakit kepala, mual (tanpa muntah), dan letih. Faktor psikologis berupa kecemasan dan depresi, gejala somatisasi, serta fobia sekolah harus ditelaah.
4. MIGREN PERUT, rasa sakit terutama di daerah garis tengah perut, berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari, diselingi periode tidak sakit selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Keluhan lain (minimal 2 keluhan) seperti sakit kepala, takut terhadap cahaya, riwayat migren di dalam keluarga, sakit kepala pada satu sisi, dan aura di awal serangan sakit.
5. EROFAGI, udara tertelan berlebihan yang menyebabkan perut distensi sehingga mengganggu masukan makan/minum. Anak sendawa berulang kali dan sering flatus. Keadaan ini seringkali tidak terlalu diperhatikan oleh orang tua. Keadaan ini perlu dipikirkan apabila ditemukan suara menelan berulang kali yang disertai keluhan tersebut diatas. Keluhan dan gejala klinis akan hilang pada saat tidur. Kecemasan anak dapat menyebabkan perilaku menelan secara berlebihan.
Tulisan ini saya tulis ulang dari majalah DOKTER KITA, Edisi 9- Thn IX - September 2014, halaman 20 - 21. Yang mau copy - paste, silahkan, dengan merujuk pada link weblog saya. Terimakasih.
Posting Komentar