Stok darah di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, semakin menipis. Hal ini terjadi akibat melonjaknya jumlah penderita DBD.(Toiskandar/iNewsTV) |
INDRAMAYU - Stok darah di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, semakin menipis. Hal ini terjadi akibat melonjaknya jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Jumlah pasien DBD di Kabupaten Indramayu beberapa waktu terakhir ini mengalami peningkatan signifikan. Tingginya penderita DBD berpengaruh pada meningkatnya jumlah permintaan trombosit.
Namun, permintaan tinggi tak sebanding dengan stok darah di PMI Indramayu. Stok darah untuk semua golongan saat ini semakin menipis, khususnya golongan darah O yang sejak sebulan terakhir ini mengalami kekosongan stok.
Kekurangan trombosit semua golongan ini disebabkan banyaknya permintaan trombosit darah dari sejumlah rumah sakit di wilayah Indramayu untuk diberikan kepada penderita DBD.
Setiap hari, pihak PMI Indramayu harus mengeluarkan 50 hingga 100 labu darah. "Jumlah tersebut meningkat 50 persen dibandingkan dengan hari hari biasa," kata Direktur PMI Indramayu dr Riyanto Martomidjojo, Kamis (14/1/2016).
Guna mengantisipasi kekurangan stok darah akibat adanya wabah DBD yang melanda Kabupaten Indramayu, pihak PMI setempat terpaksa meminta bantuan persediaan darah ke PMI Pusat dan PMI daerah lainnya yang masih memiliki stok persediaan darah.
Jumlah pasien DBD di Kabupaten Indramayu beberapa waktu terakhir ini mengalami peningkatan signifikan. Tingginya penderita DBD berpengaruh pada meningkatnya jumlah permintaan trombosit.
Namun, permintaan tinggi tak sebanding dengan stok darah di PMI Indramayu. Stok darah untuk semua golongan saat ini semakin menipis, khususnya golongan darah O yang sejak sebulan terakhir ini mengalami kekosongan stok.
Kekurangan trombosit semua golongan ini disebabkan banyaknya permintaan trombosit darah dari sejumlah rumah sakit di wilayah Indramayu untuk diberikan kepada penderita DBD.
Setiap hari, pihak PMI Indramayu harus mengeluarkan 50 hingga 100 labu darah. "Jumlah tersebut meningkat 50 persen dibandingkan dengan hari hari biasa," kata Direktur PMI Indramayu dr Riyanto Martomidjojo, Kamis (14/1/2016).
Guna mengantisipasi kekurangan stok darah akibat adanya wabah DBD yang melanda Kabupaten Indramayu, pihak PMI setempat terpaksa meminta bantuan persediaan darah ke PMI Pusat dan PMI daerah lainnya yang masih memiliki stok persediaan darah.
sumber : http://daerah.sindonews.com/read/1076891/21/penderita-dbd-melonjak-stok-darah-di-pmi-indramayu-menipis-1452740685
Posting Komentar