Ilustrasi. (Sumber ; www.tattoo.com) |
Karya seni pada kulit tubuh manusia makin banyak penggemarnya. Di salon pembuat tato, warna-warni berbagai bentuk digambar pada bagian tubuh sesuai keinginan pelanggan. Sayangnya, karya seni ini termasuk salah satu karya seni yang memungkinkan terjadinya berbagai reaksi pada kulit, seperti reaksi alergi, reaksi peradangan dan infeksi pada kulit. Untuk itu, berpikirlah dengan serius sebelum memutuskan membuat tato.
Infeksi pada kulit termasuk salah satu efek samping yang perlu diperhatikan dengan serius karena sumbernya tidak hanya dari alat saja. Sumber infeksi pada pembuatan tato terdapat pada tempat pembuatannya, peralatannya dan juga tinta tatonya. “Meskipun tempat pembuatan tatonya bersih, alat-alatnya steril, namun kuman penyebab infeksi bisa saja terdapat pada tintanya,” kata Dokter Kulit dan Kelamin RSUD Bontang, Anwar.
Infeksi pada kulit termasuk salah satu efek samping yang perlu diperhatikan dengan serius karena sumbernya tidak hanya dari alat saja. Sumber infeksi pada pembuatan tato terdapat pada tempat pembuatannya, peralatannya dan juga tinta tatonya. “Meskipun tempat pembuatan tatonya bersih, alat-alatnya steril, namun kuman penyebab infeksi bisa saja terdapat pada tintanya,” kata Dokter Kulit dan Kelamin RSUD Bontang, Anwar.
Baca juga : Suka Makan Es krim & Nugget? Awas Bahaya Kanker Mengancam!
Selain itu, beberapa penyakit serius yang ditularkan melalui darah juga dapat ditransmisikan melalui jarum tato yang tidak steril seperti hepatitis dan HIV.
Selain peralatan dan tempat, tinta tato juga perlu mendapatkan perhatian. Tinta tato yang dicampur kembali dengan air, dapat menjadi sumber infeksi yang serius. Jika tinta tato dicampur dengan air keran yang tidak steril, maka tinta tersebut menjadi tidak steril dan berbahaya untuk disuntikkan langsung ke dalam kulit.
Selain peralatan dan tempat, tinta tato juga perlu mendapatkan perhatian. Tinta tato yang dicampur kembali dengan air, dapat menjadi sumber infeksi yang serius. Jika tinta tato dicampur dengan air keran yang tidak steril, maka tinta tersebut menjadi tidak steril dan berbahaya untuk disuntikkan langsung ke dalam kulit.
Dari segi medis sejatinya tato tak disarankan. Karena seni merajah tubuh tersebut merusak struktur kulit. “Kami (dokter, Red) tak menyarankan untuk bertato. Namun, lagi-lagi itu hak dari orang tersebut untuk bertato. Kami tak melarang dan juga tak menganjurkan,” ujarnya.
Selain itu, biaya penghapusan tato juga terbilang tak murah, dan tentu diataranya menyakitkan.
Selain itu, biaya penghapusan tato juga terbilang tak murah, dan tentu diataranya menyakitkan.
Baca juga : Ibu-ibu Rumah Tangga Harus Tau Nih, 7 Peralatan Memasak ini Ada Massa Kadaluarsanya Lho
Dalam penghapusan tato menggunakan tekhnik laser saja, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta dan juga proses penghapusan tak bisa dilakukan dalam satu kali pertemuan. “Karena dari pengalaman saya, banyak pasien yang justru menyesal bertato dan meminta untuk dihapus. Ada yang dioprasi dan ada juga yang pakai laser. Kalau laser dihitung (harganya, Red.) per-inci. Dan penghapusan harus berkali-kali, terutama untuk tato yang berwarna,” jelasnya.
Untuk itu Anwar mengingatkan, jika memang harus menato badan, sejatinya pasien memperhatikan beberapa aspek. Mulai dari kebersihan tempat dan tinta, juga steril atau tidaknya jarum yang dipakai. “Yang mentato juga harus profesional. Karena biasanya yang profesional sudah paham dengan kebersihan dan steril atau tidaknya alat-alat yang dipakai,” pungkasnya.
Sekedar informasi, infeksi kulit karena tato dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. Bakteri yang pernah ditemukan menyebabkan infeksi pada kulit karena tato adalah bakteri mikobakterium atipik, Mycobacterium leprae (yang menyebabkan kusta), Staphylococcus dan Streptococcus. Sedangkan virus yang pernah ditemukan adalah virus Herpes simplex dan Human papilloma virus (yang menyebabkan kutil kulit).
Untuk itu Anwar mengingatkan, jika memang harus menato badan, sejatinya pasien memperhatikan beberapa aspek. Mulai dari kebersihan tempat dan tinta, juga steril atau tidaknya jarum yang dipakai. “Yang mentato juga harus profesional. Karena biasanya yang profesional sudah paham dengan kebersihan dan steril atau tidaknya alat-alat yang dipakai,” pungkasnya.
Sekedar informasi, infeksi kulit karena tato dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. Bakteri yang pernah ditemukan menyebabkan infeksi pada kulit karena tato adalah bakteri mikobakterium atipik, Mycobacterium leprae (yang menyebabkan kusta), Staphylococcus dan Streptococcus. Sedangkan virus yang pernah ditemukan adalah virus Herpes simplex dan Human papilloma virus (yang menyebabkan kutil kulit).
Sumber :
Bontang Prokal. 2016. Ini Pandangan Tato dari Segi Kesehatan. Diakses tanggal 16 November 2016. Link : http://bontang.prokal.co/read/news/8456-dokter-tak-menganjurkan-bertato/1
Posting Komentar