Ilustrasi. (Sumber ; kang Lintang) |
ImadAnalis. Pernah Saya membicarakan sesuatu panjang nan lebar akan konsep kemajuan sebuah komunitas di daerah. Tapi, perjalan itu tersendat - sendat jika di isi dengan banyak kepentingan manusia - manusianya yang berbeda - beda itu. Pengalaman inilah yang memberikan saya banyak pelajaran yang sangat berarti.
Kini, proses itu masih berjalan. Konsepnya saja yang saya rubah. Kini lebih action not always learning. Apa yang sudah didapatkan selama ini, Kita gerakkan sumber daya yang ada dan harus tetap pada koridor agama yang kuat, kenapa? Karena industri ini rawan hancur berantakan jika tidak di ikat oleh sesuatu hal yang merusak segalanya.
Tidak semua yang datang padaku adalah mereka yang menginginkan kebebasan. Tapi ada yang sebagian mereka yang datang padaku adalah mereka yang ingin menghisap segala apa yang kamu miliki.
Kata - katanya lebih mirip sebuah puisi, tapi itulah faktanya. Hidup yang kita lakukan saat ini merupakan sesuatu yang terus berperang antara idiologi (keyakinan diri) dan konsep sebuah agama (peahaman ilahiah).
Saya satu bulan ini melakukan silaturahim dengan beberapa rekan, seperti yang jago di youtube, jago editing vidio, dan yang memiliki akses ke industri rekaman. Tujuannya adalah membangun chanel vidio musik.
Kita akan mencoba mencari peruntungan di industri ini. Memang yang akan saya lakukan saat ini adalah sesuatu yang bisa dibilang agak telat. Tapi, jika kita melihat bahwa jika konsep dan tujuan ini adalah mengenalkan potensi lokal, mungkin akan beda ceritanya.
Iya, saya berkeinginan untuk membuat suatu wadah, yaitu untuk merangkul beberapa elemen yang saling memberikan sesuatu positif. Dimana kita semua memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan kontribusi positif kepada daerah kita, Indramayu.