Gigitan Nyamuk Demam Berdarah Mengintai di Musim Hujan, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya


Ilustrasi. (Foto : Nbcnews/OkeZone)
ImadAnalis. Di saat musim hujan bahaya penyakit demam berdarah sangat mengancam. Nyamuk senang berkembang biak di genangan air sisa hujan di sekira Anda.

Demam berdarah bisa membahayakan nyawa Anda karena ditandai dengan penurunan trombosit. Ini merupakan keping darah dalam tubuh yang berperan penting. 

Saat menderita demam berdarah, Anda juga mengalami demam tak biasa. Jika tak segera diatasi, kondisi tubuh Anda dapat memburuk.

Demam berdarah disebabkan karena gigitan nyamuk yang memiliki virus dengue. Virus ini terkait dengan virus yang menyebabkan infeksi West Nile dan demam kuning.

Diperkirakan 390 juta orang terinfeksi demam berdarah di seluruh dunia setiap tahunnya, dengan sekira 96 juta mengakibatkan kondisi yang fatal. Sebagian besar kasus terjadi di daerah tropis, termasuk Indonesia.

Demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi virus dengue. Nyamuk yang menggigit Anda langsung menghisap darah, kemudian virusnya ditularkan yang diawali dengan tanda demam.

Biasanya gejala demam berdarah memiliki masa inkubasi selama empat sampai enam hari, setelah mengalami gihitan nyamuk. Pada tingkat yang fatal, Anda juga bisa mengalami infeksi yang berlangsung hingga 10 hari.

Gejala selain demam yakni disertai rasa nyeri di bagian tubuh, termasuk sendi, tulang dan otot. Anda juga mengalami sakit kepala, kulit ruam, hingga perdarahan di hidung dan muntah darah.

Ketika mengalami gejala tersebut, Anda harus segera ke dokter untuk berkonsultasi. Khawatirnya, Anda mengalami komplikasi yang langka termasuk demam tinggi, kerusakan pada getah bening dan pembuluh darah, pendarahan dari hidung dan gusi, pembesaran hati, dan kegagalan sistem peredaran darah.

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah sangat rentan menderita demam berdarah. Karena itu, Anda harus melakukan berbagai pencegahan dengan cara berikut, dilansir WebMD, Sabtu (7/10/2017). 
  1. Jauhi daerah pemukiman yang padat penduduknya. Nyamuk suka bersarang di daerah yang kumuh yang identik dengan lingkungan jorok.
  2. Gunakan reppelent yang aman untuk kulit untuk menghindari gigitan nyamuk, sekalipun di dalam rumah. Atau tanami tumbuhan penangkal nyamuk seperti bunga lavender, daun serai, jeruk, dan lain sebagainya.
  3. Bila di luar rumah, kenakan baju lengan panjang dan celana panjang. Jangan lupa pakai kaus kaki untuk mencegah gigitan nyamuk yang ganas.
  4. Tidurlah di ruang yang nyaman dan usahakan jangan meletakkan barang dalam kamar. Pasang AC dengan suhu yang nyaman dan tidak terlalu dingin. Atau Anda harus memberi ventilasi ruang yang cukup agar kamar tidak lembab dan pengap.
  5. Untuk mengurangi populasi nyamuk, singkirkan tempat yang membuat nyamuk bisa berkembang biak. Termasuk buang ban bekas, kaleng, atau pot bunga yang dapat menimbun air hujan.
  6. Jika punya kolam atau kandang untuk hewan peliharaan, rajinlah untuk membersihkannya. Nyamuk akan senang bersarang di area itu, sehingga membuat Anda mudah mengalami gigitan nyamuk. (Oke Zone)

Baca juga :
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts