Ilustrasi. (Foto : Huffpost/Okezone) |
ImadAnalis. Penyakit shigellosis mungkin belum terdengar akrab di telinga sebagian orang. Hanya saja Anda harus waspada dengan penyakit yang menginfeksi usus ini. Shigellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Shigella dan hampir mirip dengan disentri. Jika seseorang terkontaminasi bakteri ini, biasanya dia akan mengalami muntah dan diare.
Bakteri Shigella biasanya baru menginfeksi setelah satu atau dua hari. Gejala lain yang bisa muncul adalah demam tinggi dan kram perut. Penyebaran bakteri bisa terjadi apabila orang tidak mencuci tangan setelah menyentuh benda kotor seperti sehabis menggunakan toilet dan mengganti popok. Shigellosis biasanya lebih mudah terjadi pada anak kecil karena biasanya mereka kurang memperhatikan kebersihan tangannya.
Baik anak kecil atau orang dewasa yang terinfeksi penyakit ini disarankan untuk beristirahat selama dua hari. Konsultan kesehatan masyarakat di Inggris, Dr David Kirrage mengatakan orang-orang yang mengalami diare harus menjauh dari segala rutinitasnya selama 48 jam atau sampai mereka terbebas dari gejala.
“Jika Shigella dicurigai sebagai penyebab mereka mengalami diare, mereka harus tetap beristirahat sampai ada pengujian terhadap kotoran yang menyatakan mereka bebas dari bakteri tersebut,” kata Dr David seperti yang dikutip dari Express, Jumat (6/10/2017).
Menurut WebMD, jika infeksi yang terjadi tergolong ringan, gejala biasanya akan hilang selama beberapa hari tanpa perawatan. Banyak minum air putih bisa menjadi salah satu jalan keluar agar tubuh tidak kekurangan cairan dan penyakit cepat sembuh. Akan tetapi, jika infeksi yang terjadi parah, orang tersebut harus mengonsumsi antibiotik dan perawatan menggunakan cairan. Bukan tidak mungkin di tingkat ini penderitanya mengalami infeksi aliran darah dan kejang.
Penyakit ini tidak bisa dianggap sepele karena memiliki kemungkinan untuk menyebabkan radang sendi. Berdasarkan data yang diungkap oleh Centers for Disease Control and Prevention, shigellosis mengakibatkan sakit pada persendian dan buang air kecil pada 2% pasien yang mengalaminya.
Selain itu, apabila bakteri masuk ke sistem pencernaan, bakteri dapat menghancurkan sel darah merah sehingga terjadi sindrom hemolitik-uremik. Sindrom tersebut membuat penderitanya mengalami diare berdarah. (OkeZone)
Baca juga :