(Foto : Radar Cirebon) |
Imad Analis. Tanah daratan Desa Ujung Gebang, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu secara perlahan hilang tergerus abrasi. Selain pemukiman penduduk, abrasi juga menghilangkan ribuan hektare lahan produktif.
Kuwu Ujung Gebang, Kusnato mengatakan, akibat abrasi ratusan Kepala Keluarga telah kehilangan tempat tinggalnya. Warga terpaksa pindah dan membangun rumah yang letaknya jauh dari pantai.
Tidak hanya tempat tinggal, banyak petani juga kehilangan lahan sawahnya. Kusnato menyebut, selama kurun waktu dua puluh tahun terakhir sekitar 2.000 hektare tanah daratan hilang terkena abrasi. Dari luas tersebut, di antaranya areal persawahan dengan luas sekitar 900 hektare.
Kustanto menuturkan, dulu ada yang namanya Dusun Ujung Gebang di tengah laut. Namun, karena terkena abrasi, dusun tersebut hilang.
“Balai Desa termasuk rumah saya juga ada di dusun tersebut. Karena hilang dan menjadi laut, keluarga kami termasuk warga lainnya terpaksa pindah dan membangun rumah di tempat lain,” ujar Kusnato, sembari menunjuk ke tengah laut di Pantai Plentong, Ujung Gebang, Rabu (21/2).
Lebih lanjut Kustanato mengatakan, upaya penanggulangan abrasi sudah dilakukan, yakni membangun tanggul penahan ombak (break water). Namun, baru hanya sebagian yang sudah dibangun.
Kustanto berharap, pemerintah atau Balai Besar Wilayah Sugai (BBWS) Citarum melanjutkan kembali pembangunan break water itu.
“Sekitar 1,5 kilometer lagi yang belum dibangun break water. Jika tidak segera dibangun, dipastikan daratan pantai desa kami itu hilang. Sebagian besar daratan di pantai tersebut sawah produktif. Selain itu sudah menjadi kawasan wisata. Namanya pantai Plentong,” terangnya.
Kini pantai Plentong sudah banyak dikunjungi wisatawan. Dikarenakan sebagian lahan pantai sudah dibangun tempat wisata dan disediakan sarana penunjangnya.
Di lokasi wisata itu juga beberapa ratus meter sudah dibangun break water. Menurut Kusnato, pantai juga perlu diselamatkan.
“Apalagi pada saat musim baratan seperti sekarang ini. Gerusan ombak laut bisa mengikis daratan pantai hingga lima meter dalam seminggu. Kami berharap BBWS melanjutkan kembali membangun break water,” harapnya. (Sumber : Radar Cirebon)
Kuwu Ujung Gebang, Kusnato mengatakan, akibat abrasi ratusan Kepala Keluarga telah kehilangan tempat tinggalnya. Warga terpaksa pindah dan membangun rumah yang letaknya jauh dari pantai.
Tidak hanya tempat tinggal, banyak petani juga kehilangan lahan sawahnya. Kusnato menyebut, selama kurun waktu dua puluh tahun terakhir sekitar 2.000 hektare tanah daratan hilang terkena abrasi. Dari luas tersebut, di antaranya areal persawahan dengan luas sekitar 900 hektare.
Kustanto menuturkan, dulu ada yang namanya Dusun Ujung Gebang di tengah laut. Namun, karena terkena abrasi, dusun tersebut hilang.
“Balai Desa termasuk rumah saya juga ada di dusun tersebut. Karena hilang dan menjadi laut, keluarga kami termasuk warga lainnya terpaksa pindah dan membangun rumah di tempat lain,” ujar Kusnato, sembari menunjuk ke tengah laut di Pantai Plentong, Ujung Gebang, Rabu (21/2).
Lebih lanjut Kustanato mengatakan, upaya penanggulangan abrasi sudah dilakukan, yakni membangun tanggul penahan ombak (break water). Namun, baru hanya sebagian yang sudah dibangun.
Kustanto berharap, pemerintah atau Balai Besar Wilayah Sugai (BBWS) Citarum melanjutkan kembali pembangunan break water itu.
“Sekitar 1,5 kilometer lagi yang belum dibangun break water. Jika tidak segera dibangun, dipastikan daratan pantai desa kami itu hilang. Sebagian besar daratan di pantai tersebut sawah produktif. Selain itu sudah menjadi kawasan wisata. Namanya pantai Plentong,” terangnya.
Kini pantai Plentong sudah banyak dikunjungi wisatawan. Dikarenakan sebagian lahan pantai sudah dibangun tempat wisata dan disediakan sarana penunjangnya.
Di lokasi wisata itu juga beberapa ratus meter sudah dibangun break water. Menurut Kusnato, pantai juga perlu diselamatkan.
“Apalagi pada saat musim baratan seperti sekarang ini. Gerusan ombak laut bisa mengikis daratan pantai hingga lima meter dalam seminggu. Kami berharap BBWS melanjutkan kembali membangun break water,” harapnya. (Sumber : Radar Cirebon)
Baca Juga :
- 2.068 Rutilahu di Indramayu Bakal Diperbaiki Tahun Ini
- Jadwal Dokter Praktek Klinik Praga Medika Indramayu Terbaru 2018
- UPT Kebersihan Eks Wilayah Kawedanaan Haurgeulis Tidak Memiliki Kantor