Miris! Dua Desa di Indramayu Gunakan Air Penampungan Kotor

Add caption

Imad Analis. Dampak kemarau panjang, dua desa di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu Jawa Barat mengalami krisis air bersih, Jumat (20/7/2018). Akibatnya warga di dua desa terpaksa menggunakan air kubangan kotor untuk kebutuhan sehari hari, mandi dan mencuci pakaian.

Meski krisis air sudah dua bulan, pemerintah belum memberikan bantuan. Setiap pagi dan sore hari air kubangan kotot itu terus didatangi warga. Kolam penampungan air kubangan yang bercampur dengan sampah ini terpaksa digunakan warga untuk keperluan mandi dan mencuci. 

Warga di kedua desa ini terpkasa menggunakan air kotor dan berbau. Tidak hanya warna airnya hitam air kubangan ini juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Bahkan sampah-sampah pun berserakan di sekitar kolam tersebut. 

Kondisi ini disebabkan karena sumur mereka tidak lagi mengeluarkan air serta tidak adanya air bersih dari PDAM setempat. 

Air kubangan yang sebenarnya tidak layak ini, selalu dirasakan warga setiap musim kemarau tiba. Bahkan, untuk musim kemarau panjang kali ini sudah hampir dua bulan warga menggunakan air kubangan kotor dan berbau.

Meski berbahaya bagi kesehatan kulit dan tubuh mereka, warga terpaksa menggunakan air kubangan kotor  lantaran tidak adanya sumber air bersih yang mengalir. Akibat penggunaan air kotor ini, warga sekitar mengalami gatal gatal. 

Hasanudin, warga setempat menuturkan, untuk keperluan memasak dan minum, warga terpaksa membeli air bersih. Warga terpaksa membeli air galon yang harganya lebih mahal. Dia berharap Pemkab Indramayu segera memberikan air bersih untuk kebutuhan warga sehari-harinya.
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts